Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang paling umum digunakan dalam penelitian kualitatif. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh informasi yang mendalam dan detail mengenai subjek penelitian. Salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh pewawancara adalah kemampuan untuk melakukan probing. Probing adalah teknik yang digunakan untuk menggali lebih dalam informasi yang diberikan oleh responden, memastikan bahwa data yang diperoleh akurat dan komprehensif.
Baca juga: Tips Menyusun Format Penulisan Jurnal yang Profesional
Definisi Probing
Probing dalam konteks wawancara adalah serangkaian teknik yang digunakan oleh pewawancara untuk meminta klarifikasi, elaborasi, atau informasi tambahan dari responden. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jawaban yang lebih lengkap dan mendalam, serta untuk memastikan bahwa pewawancara benar-benar memahami jawaban yang diberikan oleh responden. Teknik probing sangat penting dalam wawancara kualitatif karena membantu mengungkapkan makna yang lebih dalam dari pernyataan responden dan mengurangi kemungkinan adanya kesalahpahaman.
Jenis-jenis Teknik Probing
Setiap jenis probing memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda, memungkinkan pewawancara untuk menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Memahami berbagai jenis teknik probing dapat membantu pewawancara menggali informasi yang lebih detail, memastikan pemahaman yang akurat, dan membangun hubungan yang baik dengan responden.
1. Probing Klarifikasi
- Digunakan untuk meminta penjelasan lebih lanjut tentang jawaban yang diberikan oleh responden. Misalnya, jika responden memberikan jawaban yang ambigu atau tidak jelas, pewawancara dapat menggunakan probing klarifikasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
2. Probing Elaborasi
- Digunakan untuk mendorong responden memberikan informasi tambahan atau detail lebih lanjut tentang jawaban mereka. Teknik ini berguna untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang sedang dibahas.
3. Probing Repetisi
- Probing repetisi melibatkan pengulangan pertanyaan atau bagian dari jawaban responden untuk mendorong mereka memberikan informasi lebih lanjut. Teknik ini sering digunakan ketika pewawancara merasa bahwa responden belum memberikan jawaban yang lengkap atau memadai.
4. Probing Reflektif
- Melibatkan pewawancara merangkum atau mengulangi jawaban responden dalam kata-kata mereka sendiri untuk memastikan pemahaman dan mendorong responden untuk memberikan informasi tambahan.
5. Probing Diam
- <li>Melibatkan penggunaan keheningan setelah responden memberikan jawaban, memberi mereka waktu untuk merenung dan mungkin memberikan informasi tambahan. Teknik ini bisa sangat efektif dalam mendorong responden untuk berpikir lebih dalam dan berbagi lebih banyak informasi.
Tujuan Teknik Probing
Dalam wawancara kualitatif, teknik probing adalah alat yang sangat penting yang digunakan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dan komprehensif.
-
Mendapatkan informasi yang lebih rinci
Probing memungkinkan pewawancara untuk menggali informasi yang lebih spesifik dan detail tentang suatu peristiwa, pengalaman, atau pendapat.
-
Mengklarifikasi informasi yang tidak jelas
Jika jawaban narasumber kurang jelas atau ambigu, probing dapat digunakan untuk meminta klarifikasi dan memastikan bahwa pewawancara memahami maksud narasumber.
-
Mengungkap perspektif yang tersembunyi
Probing dapat membantu mengungkap perspektif, perasaan, atau motivasi yang mungkin tidak secara langsung diungkapkan oleh narasumber.
-
Membangun hubungan yang lebih baik dengan narasumber
Dengan menggunakan probing secara efektif, pewawancara dapat menunjukkan ketertarikan yang tulus pada apa yang disampaikan oleh narasumber, sehingga membangun hubungan yang lebih baik dan memungkinkan narasumber merasa lebih nyaman dalam berbagi informasi.
Mengapa Teknik Probing Penting?
Dalam penelitian kualitatif, wawancara menjadi salah satu metode utama untuk mengumpulkan data yang kaya dan mendalam. Probing adalah alat penting dalam wawancara kualitatif karena beberapa alasan berikut:
- Mendapatkan Informasi Mendalam: Probing membantu pewawancara untuk menggali lebih dalam dan mendapatkan informasi yang lebih rinci dari responden. Ini sangat penting dalam penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memahami makna dan konteks dari fenomena yang diteliti.
- Mengirimkan Data Akurasi: Dengan menggunakan teknik probing, pewawancara dapat memastikan bahwa jawaban yang diberikan oleh responden benar-benar dipahami dengan benar. Ini membantu mengurangi kesalahpahaman dan memastikan bahwa data yang diperoleh akurat dan dapat diandalkan.
- Membangun Hubungan dengan Responden: Probing yang efektif dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antara pewawancara dan responden. Ketika responden merasa bahwa pewawancara benar-benar tertarik pada apa yang mereka katakan, mereka cenderung memberikan jawaban yang jujur dan mendalam.
- Mengidentifikasi Ketidakkonsistenan: Probing juga membantu mengidentifikasi ketidakkonsistenan dalam jawaban responden. Dengan meminta klarifikasi atau elaborasi, pewawancara dapat menemukan dan mengatasi ketidakkonsistenan tersebut, sehingga data yang diperoleh lebih valid.
Cara Menggunakan Teknik Probing secara Efektif
Teknik probing adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh pewawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan komprehensif dari responden.
- Persiapan yang Baik: Sebelum wawancara, pewawancara harus mempersiapkan daftar pertanyaan probing yang mungkin diperlukan. Ini termasuk memikirkan area-area di mana responden mungkin memberikan jawaban yang tidak lengkap atau ambigu.
- Mendengarkan dengan Aktif: Pewawancara harus mendengarkan jawaban responden dengan cermat dan penuh perhatian. Ini memungkinkan pewawancara untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
- Bersikap Empati dan Netral: Saat melakukan probing, pewawancara harus menyatakan empati dan netral. Hindari menunjukkan ketidaksetujuan atau penilaian terhadap jawaban responden, karena ini dapat membuat mereka merasa tidak nyaman atau defensif.
- Menggunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas: Pertanyaan probing harus disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan jelas. Hindari penggunaan istilah teknis atau jargon yang mungkin tidak dipahami oleh responden.
- Memberi Waktu untuk Merespons: Setelah mengajukan pertanyaan probing, berikan responden waktu yang cukup untuk merenungkan dan memberikan jawaban. Jangan terburu-buru atau memotong jawaban mereka.
Tips Melakukan Teknik Probing
Pewawancara perlu memahami kapan dan bagaimana mengajukan pertanyaan probing tanpa membuat responden merasa stres atau tidak nyaman.
- Dengarkan dengan aktif: Sebelum mengajukan pertanyaan probing, pastikan Anda mendengarkan jawaban narasumber dengan seksama.
- Ajukan pertanyaan yang relevan: Pertanyaan probing harus relevan dengan topik yang sedang dibahas dan membantu mencapai tujuan wawancara.
- pertanyaan yang menghakimi atau menyudutkan: Pertanyaan probing harus diajukan dengan cara yang menghindari netral dan tidak membuat narasumber merasa tidak nyaman.
- Memperhatikan bahasa tubuh: Bahasa tubuh dapat memberikan petunjuk penting tentang apa yang dirasakan oleh narasumber.
- Bersikap empati: Tidak empati terhadap narasumber dan membuat mereka merasa nyaman dalam berbagi informasi.
Manfaat Teknik Probing
Teknik probing adalah salah satu keterampilan penting dalam wawancara kualitatif yang membantu pewawancara menggali informasi yang lebih mendalam dan terperinci dari responden. Teknik probing memiliki beberapa manfaat yang signifikan dalam wawancara, yaitu:
- Meningkatkan Kualitas Informasi: Dengan menggunakan pertanyaan lanjutan, pewawancara dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dan relevan dengan tujuan wawancara.
- Mengurangi Kesalahan: Teknik probing membantu pewawancara untuk memastikan bahwa jawaban yang diberikan oleh kandidat benar dan tidak ada kesalahan.
- Meningkatkan Efektivitas Wawancara: Dengan memperoleh informasi yang lebih detail, pewawancara dapat mengarahkan wawancara ke arah yang lebih efektif dan efisien.
Baca juga: Tips dan Strategi Mengatasi Kendala dalam Menulis Jurnal Ilmiah
Kesimpulan
Teknik probing merupakan alat yang sangat berharga bagi pewawancara yang ingin mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan komprehensif dari narasumber. Dengan menggunakan teknik probing secara efektif, pewawancara dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang berbagai topik dan membangun hubungan yang lebih baik dengan narasumber.
Ikuti artikel Solusi Jurnal lainnya untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai Jurnal Ilmiah. Bagi Anda yang memerlukan jasa bimbingan dan pendampingan jurnal ilmiah hingga publikasi, Solusi Jurnal menjadi pilihan terbaik untuk mempelajari dunia jurnal ilmiah dari awal.Hubungi Admin Solusi Jurnal segera, dan nikmati layanan terbaik yang kami tawarkan.