Prosiding pendidikan ekonomi merangkum makalah ilmiah dari seminar, lokakarya, dan konferensi yang berfokus pada teori, metode, dan praktik pengajaran ekonomi di jenjang sekolah menengah dan perguruan tinggi. Dengan tantangan global—mulai dari krisis keuangan hingga revolusi digital ekonomi—pendidikan ekonomi harus membekali peserta didik dengan literasi finansial, pemahaman pasar, dan keterampilan wirausaha. Prosiding ini menjadi media utama diseminasi riset terapan, model kurikulum inovatif, dan studi kasus implementatif yang menjembatani teori ekonomi dengan kebutuhan praktis di masyarakat.
Baca Juga : Penelitian manajemen pendidikan
Sejarah dan Evolusi Prosiding Pendidikan Ekonomi
Sejak awal 2010-an, Indonesia menyaksikan pertumbuhan prosiding pendidikan ekonomi seiring bertambahnya program studi ekonomi dan bisnis. Seminar Nasional Pengembangan Ekonomi (SNPE) di Universitas Muhammadiyah Metro memulai prosidingnya pada 2012, memfokuskan pada pengajaran mikroekonomi dan makroekonomi tradisional. Prosiding PROSPEK Universitas PGRI Madiun yang diluncurkan pada 2015 menambahkan tema kewirausahaan dan ekonomi digital. Digitalisasi publikasi sejak 2018 memperluas jangkauan, memungkinkan guru ekonomi, dosen, dan peneliti di seluruh nusantara mengakses inovasi pedagogi dan hasil penelitian.
Kerangka Teoritis dan Kurikulum Ekonomi
Prosiding menegaskan pentingnya kerangka konstruk tivistik dan connectivism dalam pembelajaran ekonomi. Model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan studi kasus (case-method) menjadi dominan: siswa menganalisis laporan keuangan perusahaan lokal, merancang rencana bisnis mikro, atau mensimulasikan kebijakan moneter di kelas. Kurikulum outcome-based education (OBE) diadopsi untuk merumuskan capaian pembelajaran: literasi finansial, kemampuan analisis data ekonomi, dan keterampilan pengambilan keputusan.
Peran Prosiding dalam Pengembangan Profesional Guru Ekonomi
Guru ekonomi dituntut untuk terus memperbarui kompetensi pedagogis dan konten bidangnya. Prosiding berfungsi sebagai sarana profesional learning community, di mana guru dapat menyimak temuan riset terbaru, berbagi praktik, dan melakukan refleksi kritis. Misalnya, makalah workshop “Desain Infografis Ekonomi” di SNPE Metro mengajarkan guru memanfaatkan tools gratis seperti Canva untuk menyajikan data ekonomi makro dalam format visual yang mudah dipahami siswa. Uji coba di 10 SMA menunjukkan bahwa siswa memahami konsep inflasi dan PDB 20 % lebih cepat dibanding penyajian teks murni. Dengan demikian, prosiding menjadi katalis pelatihan peer-to-peer yang berkelanjutan.
Dampak Psikologis Pembelajaran Ekonomi
Selain aspek kognitif dan keterampilan, pembelajaran ekonomi juga berpotensi memengaruhi sikap dan motivasi siswa terhadap keuangan pribadi. Penelitian dalam PROSPEK Unipma mengukur tingkat kecemasan finansial (financial anxiety) siswa SMK setelah mengikuti modul literasi kewirausahaan. Survei skala Likert menunjukkan penurunan kecemasan sebesar 15 %, sementara self‑efficacy pengelolaan uang meningkat 18 %. Temuan ini menegaskan bahwa pendidikan ekonomi yang diterapkan dengan pendekatan partisipatif dan realistis mampu memberikan dampak positif pada kesejahteraan psikologis siswa.
Pengembangan Kewirausahaan Sosial
Peran ekonomi pendidikan tidak hanya menyiapkan siswa sebagai pekerja atau konsumen, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial. Prosiding memuat studi kasus pengembangan social entrepreneurship di kalangan mahasiswa ekonomi. Dalam program inkubasi bisnis sosial, mahasiswa merancang usaha daur ulang sampah plastik menjadi kerajinan bernilai ekonomi. Evaluasi bisnis pilot menunjukkan profit margin 12 % dan penyerapan tenaga kerja lokal. Model ini diangkat dalam prosiding sebagai best practice, merekomendasikan integrasi kurikulum ekonomi dengan misi sosial dan keberlanjutan.
Pembelajaran Berbasis Simulasi Pasar
Simulasi pasar saham dan pasar komoditas dalam kelas ekonomi menjadi topik hangat di prosiding. Dengan menggunakan software trading simulasi, siswa belajar mekanisme permintaan‑penawaran, spekulasi, dan diversifikasi portofolio tanpa risiko finansial nyata. Studi di 5 SMA swasta memperlihatkan bahwa siswa yang mengikuti simulasi mendapat skor ujian ekonomi 25 % lebih tinggi, serta menunjukkan pemahaman konsep risiko dan return lebih matang. Simulasi ini juga memacu diskusi etika perdagangan dan dampak spekulasi terhadap ekonomi riil.
Pendidikan Ekonomi Digital dan Cryptocurrency
Perkembangan teknologi finansial (fintech) dan aset digital menuntut kurikulum ekonomi berevolusi. Prosiding terbaru menampilkan makalah pengenalan cryptocurrency dan blockchain pada siswa SMA, dengan modul bagaimana teknologi ini bekerja dan risiko investasinya. Umpan balik siswa menunjukkan ketertarikan tinggi, meski beberapa mengaku khawatir akan volatilitas. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengukur efektivitas modul fintech dalam membentuk literasi finansial generasi Z.
Standarisasi dan Akreditasi Prosiding
Untuk memastikan mutu ilmiah, diperlukan standarisasi proses review prosiding. Beberapa prosiding telah mengadopsi double‑blind peer review, namun banyak yang masih menggunakan review editorial internal. Rekomendasi muncul dalam PROSPEK untuk membentuk dewan reviewer nasional yang mencakup akademisi, praktisi industri, dan perwakilan guru sekolah. Standarisasi ini akan meningkatkan kredibilitas prosiding dan daya sitasi makalah.
Peluang Kolaborasi Internasional
Prosiding pendidikan ekonomi Indonesia mulai membuka pintu kolaborasi dengan universitas di Asia Tenggara dan Australia. Misalnya, makalah joint‑research antara Universitas Metro dan University of Queensland mengkaji efektivitas modul literasi finansial budaya lokal dibanding modul impor. Kolaborasi ini memperkaya perspektif dan memungkinkan benchmarking standar internasional. Workshop penulisan bersama (writing retreat) lintas-negara juga diusulkan dalam prosiding untuk meningkatkan publikasi bereputasi.
Literasi Finansial sebagai Fokus Utama
Salah satu kata kunci penting adalah literasi finansial—kemampuan memahami konsep tabungan, investasi, risiko, dan perencanaan anggaran. Makalah dalam SNPE Metro melaporkan intervensi modul literasi keuangan menggunakan game simulasi pasar saham sederhana. Hasil eksperimen quasi‑experimental menunjukkan peningkatan skor literasi sebesar 25 % pada siswa SMK setelah enam sesi permainan simulasi pasar. Wawancara kualitatif mengungkap bahwa pengalaman langsung memupuk minat dan pemahaman konsep abstrak seperti diversifikasi portofolio.
Inovasi Pedagogi Ekonomi
Inovasi pedagogi yang banyak dibahas meliputi flipped classroom, blended learning, dan gamifikasi. Di PROSPEK Unipma, guru ekonomi menerapkan gamifikasi simulasi perdagangan digital—poin diberikan untuk keputusan investasi cerdas dan manajemen risiko. Survei partisipasi menunjukkan peningkatan motivasi belajar hingga 30 %, dan retensi konsep jangka panjang membaik dibanding metode ceramah konvensional.
Metodologi Penelitian dalam Prosiding
Makalah kuantitatif menggunakan desain eksperimen, quasi‑experimental, dan survei skala besar. Studi kuasi‑eksperimen di SMA swasta membandingkan kelompok PBL ekonomi dengan kelompok kontrol; analisis ANCOVA menunjukkan efek signifikan (p < .05) pada kemampuan analisis ekonomi siswa. Penelitian kualitatif menggunakan wawancara mendalam dengan guru dan focus group discussion (FGD) siswa untuk mengeksplorasi persepsi terhadap inovasi pembelajaran. Mixed-methods menggabungkan data kuantitatif dan narasi, menghasilkan rekomendasi yang kaya konteks.
Studi Kasus: Project-Based Learning Ekonomi
Prosiding SNPE memuat studi tentang PjBL: siswa merancang mini‑startup e‑commerce. Mereka melakukan riset pasar, menyusun rencana bisnis, dan mempresentasikan hasil kepada panel dosen dan praktisi industri. Evaluasi pre-post test literasi kewirausahaan menunjukkan peningkatan 28 % pada pemahaman konsep nilai tambah, segmentasi pasar, dan manajemen risiko bisnis.
Integrasi Teknologi Digital
Platform LMS seperti Moodle dan Google Classroom digunakan untuk modul ekonomi daring, kuis interaktif, dan forum diskusi. Beberapa makalah menguji penggunaan aplikasi mobile budgeting untuk tugas siswa merancang anggaran bulanan keluarga simulasi. Data analytics dari aplikasi ini memungkinkan guru memantau perilaku pengambilan keputusan finansial siswa dan memberikan umpan balik personal.
Kolaborasi dengan Industri dan Komunitas
Kolaborasi sekolah dengan bank lokal dan UMKM setempat menjadi tema prosiding. Program magang singkat di bank menumbuhkan pemahaman produk keuangan riil, sedangkan kemitraan dengan koperasi desa memberi siswa pengalaman pengelolaan simpan-pinjam. Evaluasi dampak program magang menunjukkan peningkatan employability skills dan sikap proaktif siswa.
Evaluasi Dampak dan Sustainability
Prosiding menekankan evaluasi jangka panjang: alumni pelatihan literasi finansial dilacak selama satu tahun, menilai perubahan perilaku menabung dan investasi. Hasil menunjukkan 40 % alumni melaporkan kebiasaan menabung rutin dan penggunaan aplikasi keuangan. Sustainability program dijaga melalui pembentukan klub ekonomi siswa yang berkelanjutan dan pelatihan tutor sebaya.
Tantangan Implementasi
Keterbatasan fasilitas TIK di sekolah, resistensi guru senior terhadap metode baru, dan beban kurikulum padat menjadi hambatan. Prosiding merekomendasikan pelatihan blended TIK-ekonomi, insentif penghargaan inovasi guru, dan penyesuaian beban kurikulum untuk memberi ruang PBL.
Rekomendasi Strategis
Standarisasi prosiding melalui prosedur peer review ketat dan open access repository nasional akan memperluas diseminasi. Insentif penelitian berupa hibah mini dan penghargaan makalah terbaik dapat mendorong partisipasi dosen dan guru. Pengembangan modul literasi digital dan workshop kewirausahaan perlu diadakan rutin.
Sinergi Kebijakan Pendidikan dan Ekonomi
Prosiding menyarankan integrasi literasi finansial dalam program Merdeka Belajar dan Gerakan Literasi Nasional. Kebijakan dinas pendidikan untuk mendukung laboratorium ekonomi sekolah dan kemitraan industri akan memperkuat implementasi.
Baca Juga : Peran Prosiding Pendidikan Matematika dalam Meningkatkan Literasi Numerik: Fokus pada Penelitian Pembelajaran Matematika dan Inovasi Metode Pengajaran”
Kesimpulan
Prosiding pendidikan ekonomi memegang peran krusial sebagai media dokumentasi riset terapan dan inovasi pedagogis. Dengan fokus literasi finansial, PBL, gamifikasi, dan kolaborasi multi‑stakeholder, prosiding menjembatani teori dan praktik. Dukungan kebijakan, fasilitas TIK, dan insentif riset akan memperkuat ekosistem pendidikan ekonomi, mempersiapkan generasi yang melek finansial, kreatif, dan tangguh menghadapi dinamika ekonomi global.
Daftar Pustaka
- Seminar Nasional Pengembangan Ekonomi (SNPE). Universitas Muhammadiyah Metro. https://prosiding.ummetro.ac.id/index.php/snpe/index
- Prosiding Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan (PROSPEK). Universitas PGRI Madiun. http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/PROSPEK