Publikasi di jurnal internasional bereputasi merupakan salah satu tolok ukur utama kualitas penelitian akademik di era globalisasi ilmu pengetahuan. Tidak hanya menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa pascasarjana, publikasi juga menjadi indikator kinerja dosen, peneliti, serta lembaga pendidikan tinggi. Di tengah tingginya tuntutan produktivitas publikasi, muncul skema yang dikenal sebagai fast track journal atau jalur cepat publikasi jurnal internasional. Skema ini dirancang untuk mempercepat proses penerbitan artikel ilmiah tanpa mengurangi standar kualitas akademik yang ditetapkan oleh penerbit.
Fast track menjadi alternatif strategis bagi peneliti yang membutuhkan kepastian waktu publikasi, baik untuk kepentingan studi, kenaikan jabatan fungsional, maupun kebutuhan pendanaan penelitian. Namun, tidak semua peneliti memahami secara utuh tahapan, mekanisme, serta implikasi dari jalur cepat ini. Banyak yang mengira fast track hanya soal membayar biaya lebih mahal, padahal di balik itu terdapat proses ilmiah yang tetap ketat dan berlapis. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang tahap fast track jurnal internasional menjadi sangat penting agar peneliti dapat memanfaatkannya secara optimal dan etis.
Baca juga: Prosedur Fast Track Publikasi Ilmiah: Strategi Efektif Mempercepat Diseminasi Ilmu Pengetahuan
Pengertian Fast Track dalam Publikasi Jurnal Internasional
Fast track dalam konteks publikasi ilmiah merujuk pada mekanisme percepatan proses editorial dan peninjauan artikel hingga terbit. Pada jalur reguler, proses ini bisa memakan waktu antara enam bulan hingga lebih dari satu tahun, tergantung kompleksitas naskah dan kebijakan jurnal. Melalui fast track, waktu tersebut dipersingkat secara signifikan, sebagian besar menjadi antara dua minggu hingga tiga bulan.
Percepatan tersebut tidak berarti menghilangkan tahapan ilmiah seperti desk review, peer review, revisi, dan proofreading. Semua tahap tetap ada, hanya saja durasi pengerjaannya dipadatkan dengan prioritas penanganan yang lebih tinggi dari pihak editor dan reviewer. Dengan demikian, fast track tetap menuntut kualitas naskah yang sangat baik sejak awal agar proses dapat berjalan lancar tanpa hambatan besar.
Tujuan dan Urgensi Fast Track Jurnal Internasional
Fast track bukan sekadar layanan tambahan, melainkan jawaban atas kebutuhan spesifik dunia akademik modern. Pertama, fast track bertujuan memberikan kepastian waktu publikasi bagi peneliti yang terikat tenggat administratif, seperti kelulusan mahasiswa doktoral, akreditasi program studi, atau pengajuan hibah lanjutan. Dalam konteks ini, kepastian waktu sama pentingnya dengan kualitas publikasi itu sendiri.
Kedua, fast track juga berfungsi sebagai strategi meningkatkan daya saing akademik di tingkat global. Dalam dunia riset yang sangat kompetitif, siapa yang lebih cepat mempublikasikan temuannya memiliki peluang lebih besar untuk diakui sebagai perintis ide. Oleh karena itu, fast track sering dimanfaatkan oleh peneliti di bidang sains, teknologi, dan kesehatan yang perkembangan ilmunya sangat cepat.
Ketiga, dari sisi penerbit, fast track menjadi sumber pemasukan tambahan yang sah selama dikelola secara etis dan transparan. Biaya fast track yang dibayarkan penulis digunakan untuk membiayai kerja ekstra editor, reviewer, dan sistem penerbitan agar proses percepatan dapat terlaksana dengan baik.
Jenis-Jenis Skema Fast Track dalam Jurnal Internasional
Skema fast track dalam jurnal internasional tidak bersifat tunggal, melainkan memiliki beberapa bentuk yang disesuaikan dengan kebijakan masing-masing penerbit. Salah satu jenis fast track adalah fast review, yaitu percepatan khusus pada tahap penilaian oleh reviewer. Dalam skema ini, naskah mendapatkan prioritas untuk segera dikirim ke reviewer, dan reviewer yang ditunjuk juga telah berkomitmen memberikan hasil dalam waktu singkat. Meskipun cepat, kualitas revisi tetap dijaga karena penulis tetap diwajibkan menanggapi seluruh komentar reviewer secara substansial.
Jenis lainnya adalah fast publication, yaitu percepatan pada tahap setelah artikel dinyatakan diterima. Pada skema ini, artikel akan segera masuk tahap copyediting, layout, dan publikasi online tanpa harus menunggu edisi terjadwal jurnal. Skema ini banyak diterapkan pada jurnal berbasis open access yang menerbitkan artikel secara berkelanjutan atau continuous publishing.
Selain itu, terdapat pula skema full fast track yang mengombinasikan fast review dan fast publication sekaligus. Pada jalur ini, sejak pengajuan hingga terbit, seluruh proses dipercepat secara menyeluruh. Biasanya skema ini memiliki biaya yang lebih tinggi karena melibatkan intensitas kerja yang besar dari seluruh tim editorial. Meskipun demikian, tidak semua jurnal menyediakan full fast track, karena tidak semua penerbit memiliki sumber daya yang memadai untuk layanan tersebut.
Tahap Pra-Submission dalam Fast Track
Tahap pra-submission merupakan fase yang sangat menentukan keberhasilan fast track. Pada tahap ini, penulis harus memastikan bahwa naskah telah memenuhi seluruh standar ilmiah dan teknis jurnal tujuan. Kesalahan kecil seperti format yang tidak sesuai, referensi yang tidak konsisten, atau penggunaan bahasa yang kurang baik dapat menjadi penghambat serius dalam jalur cepat.
Penulis juga perlu melakukan pemetaan jurnal dengan cermat. Tidak semua jurnal menerima fast track, dan tidak semua jurnal cocok dengan topik penelitian yang diangkat. Oleh karena itu, analisis scope, fokus, tingkat reputasi, serta biaya publikasi menjadi langkah awal yang wajib dilakukan. Pada tahap ini, banyak penulis yang memanfaatkan jasa proofreading profesional dan layanan penyuntingan bahasa untuk memastikan kualitas bahasa akademik tetap tinggi.
Selain itu, tahap pra-submission juga mencakup penyusunan surat pengantar atau cover letter yang kuat. Cover letter harus menjelaskan kebaruan penelitian, kontribusi terhadap pengembangan ilmu, serta alasan mengapa artikel layak diproses melalui jalur fast track. Surat ini menjadi dasar pertimbangan awal editor sebelum memutuskan apakah permintaan fast track dapat dipenuhi atau tidak.
Tahap Submission dan Desk Review
Setelah naskah siap, tahap berikutnya adalah submission melalui sistem daring jurnal. Pada fase ini, penulis biasanya akan menemukan opsi khusus untuk memilih layanan fast track. Pemilihan ini sering disertai dengan konfirmasi biaya tambahan serta pernyataan persetujuan terhadap ketentuan percepatan proses.
Desk review merupakan tahap penyaringan awal oleh editor untuk menilai kesesuaian naskah dengan ruang lingkup jurnal, orisinalitas, serta kelayakan metodologis secara umum. Dalam fast track, desk review dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, bisa hanya dalam beberapa hari. Meskipun cepat, keputusan pada tahap ini sangat menentukan karena naskah yang dinilai tidak layak tetap dapat langsung ditolak tanpa melalui peer review.
Pada tahap ini, kualitas abstrak, pendahuluan, dan rumusan masalah menjadi sangat krusial. Editor membutuhkan gambaran cepat namun jelas mengenai nilai ilmiah artikel. Oleh karena itu, struktur logis, kejelasan argumen, serta relevansi penelitian dengan isu mutakhir menjadi faktor utama yang menentukan apakah naskah dapat lanjut ke tahap berikutnya.
Tahap Peer Review dalam Skema Fast Track
Peer review tetap menjadi jantung dari proses publikasi ilmiah, termasuk dalam skema fast track. Perbedaannya terletak pada durasi waktu yang jauh lebih singkat. Reviewer yang ditunjuk biasanya merupakan pakar yang telah bekerja sama lama dengan jurnal dan memiliki rekam jejak responsif terhadap tenggat waktu.
Dalam peer review fast track, penilaian tetap mencakup aspek kebaruan, ketepatan metodologi, kejelasan analisis, serta kontribusi terhadap pengembangan disiplin ilmu. Meskipun waktu terbatas, reviewer tetap diwajibkan memberikan kritik konstruktif yang mendalam. Oleh karena itu, tidak jarang penulis tetap menerima revisi mayor meskipun menggunakan jalur fast track.
Tekanan waktu dalam fast track menuntut penulis untuk cepat beradaptasi terhadap masukan reviewer. Proses komunikasi antara editor, reviewer, dan penulis berlangsung lebih intens dibanding jalur reguler. Kecepatan respons penulis sangat mempengaruhi kelancaran seluruh proses. Jika penulis terlambat mengirim revisi, maka keuntungan fast track dapat hilang dengan sendirinya.
Tahap Revisi dan Penyempurnaan Naskah
Tahap revisi merupakan fase penentu yang sering kali paling menantang dalam fast track. Penulis dituntut untuk melakukan perbaikan dalam waktu singkat tanpa mengorbankan kualitas substansi. Revisi dapat mencakup perbaikan metodologi, penambahan data pendukung, penguatan diskusi, hingga perbaikan tata bahasa dan struktur penulisan.
Revisi dalam fast track menuntut manajemen waktu yang sangat baik. Penulis harus mampu memilah komentar reviewer yang bersifat esensial dan teknis, lalu menindaklanjutinya secara sistematis. Setiap perubahan juga harus dijelaskan secara rinci dalam lembar tanggapan revisi, agar editor dan reviewer dapat dengan mudah menilai kecukupan perbaikan yang telah dilakukan.
Pada tahap ini, kejujuran akademik menjadi sangat penting. Penulis tidak boleh tergoda untuk sekadar memenuhi permintaan revisi secara formal tanpa perbaikan substansi yang benar-benar mendalam. Fast track bukanlah jalan pintas untuk menghindari kualitas, melainkan jalur percepatan yang tetap menuntut integritas ilmiah yang tinggi.
Tahap Final Acceptance dan Produksi
Setelah revisi dinyatakan memadai, artikel akan masuk tahap final acceptance. Pada tahap ini, editor mengeluarkan surat resmi penerimaan naskah. Bagi banyak peneliti, momen ini menjadi sangat penting karena sering kali dijadikan sebagai bukti administratif untuk berbagai keperluan akademik.
Tahap produksi mencakup proses copyediting, layouting, proofreading akhir, serta penerbitan daring. Dalam fast track, seluruh proses ini dipercepat dengan bantuan tim editorial khusus. Penulis biasanya tetap diminta meninjau hasil akhir sebelum artikel dipublikasikan untuk memastikan tidak ada kesalahan fatal dalam penulisan, grafik, tabel, atau referensi.
Beberapa jurnal bahkan menyediakan fitur early access atau online first, yaitu publikasi artikel secara daring sebelum masuk dalam edisi resmi. Dengan demikian, meskipun nomor volume dan edisi belum ditentukan, artikel sudah dapat diakses dan disitasi oleh peneliti lain.
Keuntungan Fast Track bagi Peneliti
Fast track memberikan sejumlah keuntungan strategis bagi peneliti. Keuntungan yang paling utama adalah kepastian waktu publikasi. Dengan jadwal yang lebih terprediksi, peneliti dapat merancang langkah akademiknya secara lebih terstruktur, mulai dari kelulusan studi hingga pengajuan proposal lanjutan.
Keuntungan berikutnya adalah percepatan diseminasi hasil penelitian. Hasil riset yang cepat dipublikasikan memungkinkan temuan tersebut segera dimanfaatkan oleh komunitas ilmiah dan masyarakat luas. Dalam bidang terapan seperti kesehatan, teknologi, dan lingkungan, percepatan publikasi dapat berdampak langsung terhadap pengambilan keputusan dan inovasi.
Fast track juga memberikan keuntungan psikologis bagi penulis. Proses menunggu yang panjang pada jalur reguler sering kali menimbulkan kecemasan dan ketidakpastian. Dengan fast track, penulis memiliki kendali waktu yang lebih baik sehingga dapat lebih fokus pada pengembangan penelitian berikutnya.
Tantangan dan Risiko dalam Fast Track Jurnal Internasional
Di balik keuntungannya, fast track juga memiliki tantangan dan risiko yang tidak boleh diabaikan. Salah satu tantangan utama adalah biaya publikasi yang relatif tinggi. Tidak semua peneliti, terutama dari negara berkembang, memiliki akses pendanaan yang memadai untuk membayar layanan ini.
Risiko lainnya adalah munculnya jurnal predator yang mengklaim menyediakan fast track namun mengabaikan proses peer review yang sebenarnya. Jurnal semacam ini hanya mengejar keuntungan finansial tanpa memperhatikan kualitas ilmiah. Jika peneliti terjebak dalam publikasi di jurnal predator, reputasi akademiknya justru dapat terancam.
Selain itu, tekanan waktu dalam fast track juga dapat menjadi beban psikologis tersendiri bagi penulis. Penulis dituntut bekerja cepat dalam situasi yang penuh tekanan, sehingga risiko kesalahan teknis atau kurang optimalnya revisi menjadi lebih besar jika tidak dikelola dengan baik.
Etika dalam Pemanfaatan Fast Track
Etika menjadi aspek fundamental dalam pemanfaatan fast track jurnal internasional. Fast track tidak boleh dimaknai sebagai jalan pintas untuk menghindari evaluasi ilmiah. Proses percepatan harus tetap berada dalam koridor standar peer review yang transparan dan akuntabel.
Penulis juga memiliki tanggung jawab etis untuk tidak menyalahgunakan fast track demi kepentingan administratif semata. Kualitas penelitian harus tetap menjadi prioritas utama. Setiap data, analisis, dan kesimpulan yang disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, terlepas dari jalur publikasi yang digunakan.
Dari sisi penerbit, transparansi biaya dan mekanisme fast track juga menjadi tuntutan etis. Jurnal harus menjelaskan secara terbuka apa saja yang termasuk dalam layanan fast track, berapa lama estimasi waktunya, serta bagaimana proses peer review tetap dijaga kualitasnya.
Strategi Sukses Mengikuti Fast Track
Keberhasilan dalam fast track tidak terjadi secara kebetulan, melainkan memerlukan strategi yang matang. Strategi pertama adalah memastikan kualitas naskah berada di atas rata-rata sejak awal. Naskah yang kuat secara substansi, metodologi, dan kebaruan akan lebih mudah melewati seluruh tahap fast track tanpa revisi berulang.
Strategi kedua adalah memilih jurnal yang memiliki reputasi baik dan kebijakan fast track yang jelas. Penulis perlu membaca dengan teliti pedoman penulis dan kebijakan editorial agar tidak salah langkah. Komunikasi yang aktif dengan editor juga menjadi strategi penting untuk memastikan proses berjalan sesuai rencana.
Strategi ketiga adalah membangun manajemen waktu yang disiplin. Penulis harus siap dengan segala kemungkinan revisi dan segera menindaklanjutinya. Ketika waktu menjadi faktor utama, setiap keterlambatan kecil dapat berdampak besar terhadap keseluruhan jadwal publikasi.
Baca juga: Bagaimana Cara Fast Track Jurnal Bekerja dalam Publikasi Ilmiah
Penutup
Fast track jurnal internasional merupakan inovasi dalam dunia publikasi ilmiah yang menjawab kebutuhan percepatan diseminasi pengetahuan di era modern. Skema ini memberikan peluang besar bagi peneliti untuk memperoleh kepastian waktu publikasi, meningkatkan daya saing akademik, serta memperluas dampak hasil penelitian.
Namun, fast track bukanlah jalan instan yang bebas risiko. Proses ini tetap menuntut kualitas, integritas, dan komitmen tinggi dari penulis. Tantangan berupa biaya tinggi, tekanan waktu, serta potensi jebakan jurnal predator harus dihadapi dengan kewaspadaan dan literasi akademik yang baik.
Dengan pemahaman yang komprehensif mengenai tahap-tahap fast track, mulai dari pra-submission, submission, peer review, revisi, hingga publikasi akhir, peneliti dapat memanfaatkan jalur ini secara strategis dan etis. Pada akhirnya, fast track bukan hanya soal kecepatan, melainkan tentang bagaimana kualitas ilmu pengetahuan tetap terjaga dalam arus percepatan global.

