SINTA (Science and Technology Index) merupakan sistem pengindeks nasional yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah di Indonesia. Melalui platform ini, artikel-artikel yang diterbitkan oleh jurnal dalam negeri dapat dinilai, diperingkat, dan dilacak kredibilitas serta dampaknya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penulisan artikel ilmiah yang memenuhi standar SINTA menjadi sebuah keharusan bagi peneliti, dosen, maupun mahasiswa yang ingin berkontribusi dalam dunia akademik.
Standar penulisan artikel SINTA tidak hanya mengatur format dan struktur dasar, tetapi juga menekankan kualitas substansi, konsistensi metodologi, serta keaslian kajian ilmiah. Penulis dituntut untuk menyampaikan gagasan secara logis dan sistematis agar mudah dipahami dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Selain itu, standar tersebut berfungsi sebagai pedoman untuk memastikan bahwa setiap artikel yang terbit memiliki nilai ilmiah yang tinggi dan tidak sekadar memenuhi syarat administratif penerbitan.
Dengan semakin ketatnya persaingan publikasi ilmiah, pengetahuan mengenai standar penulisan artikel SINTA menjadi sangat penting. Pemahaman ini akan membantu penulis mempersiapkan artikel yang terstruktur, berkualitas, dan sesuai kaidah akademik sehingga peluang diterima di jurnal terindeks SINTA semakin besar. Artikel ini membahas secara lengkap standar tersebut, mulai dari struktur penulisan, gaya bahasa, referensi, hingga unsur etika akademik.
Baca juga: Penilaian artikel SINTA
Struktur Umum Artikel SINTA
SINTA tidak menentukan struktur yang benar-benar baku karena tetap mengikuti pedoman tiap jurnal. Namun pada umumnya, artikel ilmiah terindeks SINTA mengikuti susunan IMRaD (Introduction, Methods, Results, Discussion) dengan tambahan elemen lain seperti abstrak, kata kunci, dan daftar pustaka. Struktur ini menjadi standar internasional yang memudahkan pembaca memahami alur pemikiran penulis dan proses penelitian secara runut.
Struktur IMRaD dipilih karena membagi artikel ke dalam bagian-bagian yang jelas sehingga memudahkan evaluasi ilmiah. Bagian pendahuluan digunakan untuk menjelaskan konteks dan permasalahan, bagian metode menjelaskan prosedur penelitian, bagian hasil menyajikan temuan, dan bagian diskusi memaknai temuan tersebut terhadap teori atau penelitian sebelumnya. Dengan struktur seperti ini, naskah lebih mudah ditelaah dan kualitasnya lebih terukur.
Selain itu, struktur umum juga mencakup abstrak, yang merupakan ringkasan komprehensif dari keseluruhan artikel. Abstrak berfungsi memberikan gambaran awal kepada pembaca sebelum memutuskan untuk membaca keseluruhan artikel. Bagian terakhir yang tidak kalah penting adalah daftar pustaka yang harus disusun secara akurat dan sesuai gaya sitasi yang ditentukan jurnal.
Jenis-Jenis Artikel dalam Jurnal SINTA
Artikel Penelitian (Original Research Article)
Artikel penelitian merupakan jenis artikel paling umum dalam jurnal terindeks SINTA. Artikel ini berisi laporan penelitian asli yang dilakukan oleh penulis termasuk latar belakang, metode, hasil, dan pembahasan. Sebuah artikel penelitian harus menunjukkan kontribusi baru terhadap bidang ilmu tertentu dan tidak boleh hanya mengulang penelitian terdahulu tanpa memberikan nilai tambah teoritis maupun praktis. Karena sifatnya yang empiris, artikel penelitian biasanya dinilai lebih tinggi oleh editor jurnal.
Artikel penelitian memiliki ciri khas berupa penggunaan data primer yang dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif, kuantitatif, maupun campuran. Penulis harus menjelaskan proses pengambilan data, instrumen penelitian, dan analisis data secara detail agar penelitian dapat direplikasi oleh peneliti lain. Selain itu, artikel jenis ini biasanya membutuhkan diskusi yang panjang dan mendalam untuk mengaitkan temuan dengan teori yang relevan.
Artikel penelitian cocok untuk penulis yang ingin menunjukkan kemampuan riset secara komprehensif. Jurnal-jurnal yang berada pada peringkat SINTA 1 atau SINTA 2 bahkan lebih sering menerbitkan jenis artikel ini dibandingkan jenis lainnya karena dianggap paling mewakili standar kualitas akademik yang tinggi.
Artikel Review (Review Article)
Artikel review merupakan artikel yang membahas, menganalisis, dan mensintesis sejumlah penelitian terdahulu dalam suatu topik tertentu. Artikel ini tidak melaporkan penelitian baru, tetapi menyajikan interpretasi mendalam mengenai perkembangan teori, tren, atau gap penelitian. Karena sifatnya yang analitis, artikel review membutuhkan literatur yang sangat luas dan pemahaman yang komprehensif terhadap isu yang ditinjau. Oleh sebab itu, artikel review biasanya ditulis oleh peneliti berpengalaman.
Artikel review memiliki signifikansi tinggi karena membantu pembaca memahami arah perkembangan ilmu dan menemukan celah penelitian baru. Penulis harus menjelaskan bagaimana berbagai penelitian saling berkaitan, apa persamaan dan perbedaannya, serta apa kontribusi masing-masing penelitian terhadap tema besar yang dibahas. Dengan kata lain, artikel review lebih berfungsi sebagai peta ilmiah bagi peneliti lain.
Meski tidak mengandung data primer, kualitas artikel review tetap harus tinggi dan dilandasi oleh literatur yang valid serta metode review yang sistematis. Jurnal SINTA biasanya menyeleksi artikel review dengan sangat ketat untuk memastikan bahwa artikel tersebut benar-benar mampu memberikan kontribusi teoritis yang kuat.
Artikel Konseptual (Conceptual Article)
Artikel konseptual adalah artikel yang berfokus pada pengembangan konsep, gagasan, atau model teoretis tanpa melakukan penelitian empiris. Artikel ini cocok untuk bidang ilmu sosial, humaniora, atau ekonomi yang membutuhkan pengembangan teori secara mendalam. Penulis dituntut memiliki penguasaan teori yang luas dan kemampuan berpikir kritis untuk membangun argumen yang logis dan kokoh.
Artikel konseptual memiliki nilai penting dalam dunia akademik karena dapat menjadi dasar bagi penelitian-penelitian mendatang. Dalam artikel ini, penulis dapat mengkritisi teori yang ada, menawarkan pembaruan konsep, atau mengajukan model teoritis baru. Penjelasannya harus dilakukan secara sistematis dan menunjukkan hubungan yang kuat antar konsep.
Karena tidak melibatkan proses pengumpulan data, artikel konseptual harus sangat kuat dalam argumen teoritis. Setiap klaim atau gagasan baru harus didukung oleh literatur yang relevan dan dibahas secara mendalam. Hal ini menjadikan artikel konseptual sebagai salah satu jenis artikel yang memerlukan kecermatan tinggi dalam penyusunan.
Standar Penulisan Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak dalam artikel SINTA merupakan ringkasan singkat yang menggambarkan penelitian secara keseluruhan mulai dari latar belakang, tujuan, metode, hasil, hingga kesimpulan. Abstrak biasanya ditulis dalam satu paragraf berisi 150–250 kata. Penulisan abstrak harus padat dan jelas karena bagian inilah yang pertama kali dibaca oleh editor maupun reviewer sebelum menilai kelayakan artikel. Sebuah abstrak yang baik dapat meningkatkan peluang artikel diterima.
Kata kunci harus memuat 3–5 istilah yang relevan dengan topik artikel. Kata kunci berfungsi mempermudah pengindeksan artikel pada mesin pencarian dan database ilmiah. Pemilihan kata kunci harus tepat dan mencerminkan inti dari penelitian sehingga pembaca yang mencari topik terkait dapat menemukannya dengan mudah. Penggunaan kata yang terlalu umum sebaiknya dihindari karena tidak mencerminkan fokus penelitian.
Karena peran abstrak dan kata kunci sangat penting dalam pencarian ilmiah, penulis harus menyusunnya dengan cermat. Editor sering menilai apakah penulis memahami struktur ilmiah dari kualitas abstraknya. Oleh karena itu, abstrak bukan sekadar ringkasan, tetapi representasi keseluruhan artikel.
Gaya Bahasa dan Kaidah Penulisan Ilmiah
Gaya bahasa dalam artikel SINTA harus bersifat formal, objektif, dan mengedepankan kejelasan informasi. Penulis harus menghindari penggunaan bahasa yang bersifat emotif, ambigu, atau terlalu santai. Kalimat-kalimat harus disusun secara efektif namun tetap menjaga kesopanan akademik. Penggunaan istilah teknis diperbolehkan selama relevan dan tidak berlebihan.
Dalam kaidah penulisan ilmiah, objektivitas sangat diutamakan. Oleh karena itu, penulis perlu menggunakan bukti empiris dan teori ilmiah untuk mendukung setiap argumen. Penggunaan kata ganti orang pertama seperti “saya” atau “kami” umumnya dihindari, kecuali jurnal tertentu memperbolehkan. Namun prinsip utama adalah menjaga bahwa artikel ilmiah berbasis fakta, bukan opini personal.
Selain itu, setiap pernyataan penting harus didukung oleh referensi yang valid. Kesalahan dalam penulisan referensi dapat dianggap sebagai bentuk ketidakcermatan akademik sehingga dapat mengurangi kredibilitas naskah. Pada beberapa jurnal SINTA, editor bahkan menolak naskah jika gaya bahasanya tidak memenuhi standar ilmiah yang ditetapkan.
Standar Referensi dan Kutipan dalam Artikel SINTA
Standar referensi merupakan aspek yang sangat penting karena menunjukkan kredibilitas dan integritas akademik penulis. Jurnal SINTA umumnya menggunakan gaya sitasi seperti APA, Chicago, atau IEEE tergantung bidang keilmuannya. Penulis harus mengikuti pedoman gaya tersebut secara konsisten mulai dari kutipan dalam teks hingga daftar pustaka di akhir artikel. Konsistensi merupakan penilaian penting oleh reviewer.
Dalam artikel ilmiah, sumber yang digunakan sebaiknya berasal dari jurnal terindeks, buku ilmiah, atau laporan penelitian yang kredibel. Penggunaan sumber tidak valid seperti blog pribadi atau media populer harus dihindari karena dapat merusak kualitas akademik artikel. Penulis harus menunjukkan bahwa argumen yang mereka bangun memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Selain itu, penulis harus memastikan bahwa setiap kutipan dalam teks muncul dalam daftar pustaka, dan sebaliknya. Ketidaksesuaian antara keduanya sering menjadi alasan penolakan naskah. Beberapa jurnal SINTA bahkan melakukan pengecekan referensi secara otomatis untuk memastikan akurasi dan keaslian rujukan yang digunakan.
Etika Penulisan dan Anti-Plagiasi
Plagiasi merupakan pelanggaran berat dalam dunia akademik dan sangat diawasi pada jurnal-jurnal terindeks SINTA. Setiap artikel wajib melalui pemeriksaan plagiasi menggunakan perangkat lunak pendeteksi seperti Turnitin, iThenticate, atau sistem lain yang diadopsi jurnal. Batas toleransi plagiasi biasanya kurang dari 20%, dan beberapa jurnal menerapkan batas yang lebih ketat pada bagian inti seperti hasil dan pembahasan.
Etika penulisan juga mencakup kejujuran dalam melaporkan hasil penelitian. Penulis tidak diperbolehkan memalsukan, memanipulasi, atau menyembunyikan data demi mendapatkan hasil tertentu. Setiap temuan harus dilaporkan apa adanya meskipun tidak sesuai dengan hipotesis awal. Pelanggaran terhadap etika ini dapat menyebabkan artikel ditarik kembali meskipun sudah terbit.
Selain plagiasi, penulisan harus menghindari autoplagiasi atau pengulangan karya sendiri tanpa penyataan yang jelas. Autoplagiasi sering tidak disadari oleh penulis, padahal jurnal SINTA sangat membatasi tindakan ini karena dianggap mengurangi nilai orisinalitas. Oleh karena itu, penulis harus memperhatikan integritas ilmiah dalam setiap tahap penulisan.
Baca juga: Cara cek jurnal SINTA 3
Penutup
Standar penulisan artikel SINTA merupakan panduan penting bagi peneliti yang ingin mempublikasikan karya ilmiah secara berkualitas. Standar ini mencakup struktur penulisan, gaya bahasa, metode sitasi, hingga etika akademik yang harus dipatuhi agar artikel dapat diterima oleh jurnal terindeks. Dengan memahami standar tersebut, penulis dapat menghasilkan artikel ilmiah yang sistematis, bermutu, dan memiliki kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Disiplin dalam mengikuti standar penulisan tidak hanya meningkatkan peluang artikel diterima, tetapi juga mencerminkan profesionalitas penulis sebagai seorang akademisi. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan standar SINTA harus menjadi bagian integral dari budaya penelitian di Indonesia. Melalui penulisan artikel yang berkualitas, diharapkan perkembangan ilmu pengetahuan nasional dapat semakin maju dan diakui dunia.

