SINTA atau Science and Technology Index adalah sistem indeksasi publikasi ilmiah yang dikembangkan pemerintah Indonesia sebagai upaya memperkuat budaya penelitian nasional. Keberadaan SINTA bertujuan untuk menyediakan basis data bereputasi yang dapat menilai kualitas jurnal, penulis, lembaga, dan hasil-hasil penelitian ilmiah secara komprehensif. Akreditasi SINTA tidak sekadar memberikan label kelayakan terhadap jurnal ilmiah, melainkan menjadi bagian dari ekosistem penjaminan mutu yang mendorong peningkatan kualitas publikasi secara berkelanjutan. Dengan pedoman akreditasi yang semakin terstruktur dan diperbarui mengikuti perkembangan standar internasional, keberadaan SINTA semakin memegang peran penting dalam membangun reputasi ilmiah bangsa.
Dalam konteks akademik Indonesia, akreditasi SINTA sering menjadi tolok ukur untuk menunjukkan kualitas jurnal di tingkat nasional. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami pedoman akreditasi yang menjadi dasar penilaian, baik bagi pengelola jurnal, penulis artikel ilmiah, maupun institusi pendidikan tinggi. Artikel ini membahas secara komprehensif pedoman akreditasi SINTA, mulai dari konsep dasar, prinsip penilaian, kategori akreditasi, komponen evaluasi, hingga strategi implementasi. Penjelasan dilakukan secara deskriptif dan naratif agar mudah dipahami dan tetap sesuai dengan kaidah penulisan akademik.
Baca juga:Penerbit jurnal SINTA 3
Pengertian dan Tujuan Akreditasi SINTA
Akreditasi SINTA merupakan proses penilaian kualitas jurnal ilmiah nasional berdasarkan seperangkat standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Proses ini dilakukan melalui asesmen kelayakan dan mutu agar jurnal yang terindeks dapat menjadi rujukan ilmiah yang terpercaya bagi para peneliti dan akademisi. Dalam pelaksanaannya, akreditasi SINTA menjadi salah satu instrumen penting yang memastikan publikasi ilmiah di Indonesia memenuhi etika, profesionalisme, dan standar ilmiah yang diakui secara nasional.
Tujuan utama dari akreditasi SINTA adalah meningkatkan kualitas publikasi ilmiah melalui mekanisme penilaian yang objektif dan transparan. Proses akreditasi tidak hanya menilai gaya penulisan atau teknis pengelolaan jurnal, melainkan juga memperhatikan aspek substansi, tata kelola editorial, kontribusi ilmiah, serta keberlanjutan penerbitan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan publikasi yang sehat dan kompetitif, di mana setiap jurnal memiliki kesempatan untuk berkembang.
Selain itu, akreditasi SINTA juga bertujuan mendorong jurnal nasional agar mampu bersaing dengan jurnal internasional bereputasi. Dengan adanya sistem klasifikasi yang jelas, jurnal dapat mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki dan menetapkan strategi peningkatan mutu. Pada akhirnya, hal ini berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas riset nasional.
Prinsip-Prinsip Penilaian dalam Akreditasi SINTA
Pedoman akreditasi SINTA didasarkan pada beberapa prinsip utama yang menjadi fondasi dari keseluruhan proses evaluasi. Pertama, prinsip objektivitas menekankan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan indikator yang terukur serta tidak dipengaruhi kepentingan subjektif pihak tertentu. Pengelola jurnal perlu memahami bahwa transparansi ini bertujuan memastikan bahwa kualitas jurnal benar-benar mencerminkan kinerja ilmiah dan tata kelola yang dilakukan.
Prinsip kedua adalah konsistensi. Penilaian akreditasi dilakukan menggunakan standar yang sama untuk seluruh jurnal, sehingga tidak ada perlakuan berbeda antara jurnal dari institusi unggulan dengan jurnal dari institusi kecil. Melalui konsistensi ini, proses akreditasi memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh jurnal untuk meraih peringkat tertinggi dalam SINTA.
Prinsip ketiga adalah keberlanjutan. SINTA tidak hanya menilai kualitas jurnal pada satu periode akreditasi, tetapi juga memastikan bahwa jurnal mampu mempertahankan kualitasnya dalam jangka panjang. Oleh karena itu, sistem akreditasi mendorong pengelola jurnal agar terus memperbarui tata kelola editorial, meningkatkan kualitas artikel yang diterbitkan, serta menjaga integritas proses editorial.
Kategori Akreditasi SINTA
Akreditasi SINTA diklasifikasikan ke dalam beberapa tingkat yang mencerminkan kualitas jurnal. Setiap kategori memiliki makna tersendiri yang membedakan jurnal berdasarkan mutu pengelolaan dan kontribusi ilmiahnya.
Kategori SINTA 1 merupakan peringkat tertinggi dan biasanya diberikan kepada jurnal yang telah menunjukkan kualitas publikasi yang mendekati standar internasional. Jurnal dalam kategori ini umumnya menerapkan proses editorial yang sangat ketat, memiliki tingkat originalitas artikel yang tinggi, serta memuat kontribusi ilmiah yang memberikan dampak signifikan di bidangnya. Jurnal SINTA 1 umumnya sudah banyak dirujuk dalam penelitian lain dan sering menjadi acuan utama dalam kajian akademik.
Kategori SINTA 2 mencerminkan jurnal yang sangat baik namun masih memiliki ruang peningkatan agar bisa mencapai standar SINTA 1. Jurnal di kategori ini sudah memenuhi sebagian besar indikator penilaian seperti konsistensi penerbitan, keberagaman penulis, dan profesionalisme editorial. Namun demikian, jurnal ini masih perlu memperkuat aspek dampak ilmiah dan memperluas jejaring penulis untuk meraih peringkat tertinggi.
Kategori SINTA 3 sampai SINTA 6 merupakan kategori bagi jurnal yang sedang menuju peningkatan kualitas. Meskipun mungkin belum memenuhi seluruh kriteria ketat untuk peringkat lebih tinggi, jurnal-jurnal dalam kategori ini tetap dianggap memenuhi standar minimal untuk terakreditasi. Setiap kategori mencerminkan tahapan perkembangan jurnal, mulai dari tahap dasar hingga tahap menengah, sehingga pengelola jurnal dapat mengetahui arah perbaikan yang perlu dilakukan.
Komponen Penilaian dalam Akreditasi SINTA
Kualitas Substansi Artikel
Penilaian substansi artikel menilai seberapa besar kontribusi ilmiah
artikel yang diterbitkan oleh jurnal. Aspek ini mencakup kebaruan riset, ketajaman analisis, relevansi dengan perkembangan ilmu, serta dampak penelitian terhadap bidang yang lebih luas. Pengelola jurnal harus memastikan bahwa naskah yang diterbitkan bukan hanya memuat hasil penelitian umum, tetapi benar-benar memberikan nilai tambah bagi pembaca dan peneliti lain. Penilaian substansi sering menjadi bagian paling penting karena mencerminkan mutu ilmiah jurnal.
Tata Kelola Editorial
Aspek tata kelola editorial mencakup profesionalitas dan integritas proses peninjauan naskah. Jurnal yang baik harus menerapkan peer review yang ketat, objektif, dan bebas dari konflik kepentingan. Selain itu, keberadaan pedoman publikasi, kebijakan etika, dan dokumentasi editorial menjadi komponen penting dalam penilaian. Tata kelola editorial yang baik menunjukkan bahwa jurnal mampu menjaga kredibilitas dan kualitas artikel yang diterbitkan.
Kualitas Penyuntingan dan Penampilan
Penilaian juga mencakup aspek teknis seperti konsistensi format, kualitas penyuntingan bahasa, keterbacaan artikel, serta kualitas tampilan jurnal. Meskipun tampilan bukan menjadi faktor utama dalam penilaian substansi bidang ilmiah, hal ini tetap penting untuk memastikan aksesibilitas dan kenyamanan pembaca. Pengelola jurnal disarankan memperhatikan struktur artikel, sitasi, abstrak, dan penggunaan bahasa yang baku.
Keberlanjutan Penerbitan
Jurnal wajib menunjukkan konsistensi dalam menerbitkan artikel sesuai jadwal. Keberlanjutan penerbitan menunjukkan bahwa jurnal memiliki manajemen yang stabil dan berkomitmen terhadap publikasi ilmiah. Penilaian juga mencakup jumlah artikel per edisi, keteraturan volume, serta ketepatan waktu penerbitan. Jurnal yang sering terlambat dianggap memiliki risiko rendah dalam kualitas tata kelola.
Keterindeksan dan Jejaring Ilmiah
Penilaian keterindeksan menilai seberapa luas jurnal dikenali dalam ekosistem publikasi. Jurnal yang telah terindeks di beberapa database nasional maupun internasional umumnya memperoleh nilai lebih tinggi karena menunjukkan visibilitas dan reputasi ilmiah yang baik. Komponen jejaring ilmiah juga memperhatikan keberagaman afiliansi penulis dan kontribusi dari berbagai institusi, baik dalam maupun luar negeri.
Jenis-Jenis Evaluasi dalam Proses Akreditasi SINTA
Evaluasi Administratif
Evaluasi administratif dilakukan untuk memeriksa kelengkapan dokumen yang diajukan oleh jurnal. Dokumen ini mencakup profil jurnal, pedoman penulisan, bukti penerbitan, bukti proses peer review, dan kebijakan etika publikasi. Evaluasi administratif memastikan bahwa jurnal memenuhi persyaratan dasar sebelum memasuki penilaian substansi. Penjelasan ini menegaskan pentingnya dokumentasi yang rapi bagi keberhasilan akreditasi.
Evaluasi Kelayakan Editorial
Evaluasi kelayakan editorial melihat tata kelola proses penerbitan artikel secara menyeluruh. Evaluator menilai sejauh mana jurnal menjalankan proses seleksi naskah, melakukan peninjauan ilmiah, dan menerapkan kebijakan etika. Evaluasi ini juga memastikan bahwa jurnal tidak terindikasi praktik publikasi bermasalah seperti predatory journal. Oleh karena itu, jurnal harus memiliki transparansi proses editorial untuk mendapatkan nilai tinggi dalam evaluasi ini.
Evaluasi Substansi Ilmiah
Evaluasi substansi menilai kualitas ilmiah artikel yang diterbitkan. Penilaian ini dilakukan dengan melihat kedalaman analisis, kebaruan penelitian, serta kontribusi ilmiah setiap artikel. Evaluator sering melihat apakah artikel memiliki struktur penulisan yang baik, didukung data valid, dan memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu. Proses ini menjadi inti dari akreditasi SINTA karena menentukan apakah jurnal benar-benar berkualitas.
Evaluasi Dampak dan Sitasi
Selain kualitas artikel, SINTA juga memperhitungkan dampak jurnal melalui jumlah sitasi dan tingkat penggunaan artikel oleh peneliti lain. Evaluasi dampak menilai bagaimana artikel yang diterbitkan berkontribusi terhadap perkembangan ilmu dan digunakan oleh peneliti lain dalam publikasi mereka. Semakin tinggi tingkat sitasi, semakin besar kemungkinan jurnal mendapatkan nilai lebih tinggi pada tahap evaluasi ini.
Tantangan Pengelola Jurnal dalam Memenuhi Pedoman Akreditasi SINTA
Pengelola jurnal sering menghadapi tantangan dalam memenuhi standar akreditasi, terutama terkait keterbatasan sumber daya manusia dan kemampuan editorial. Membangun tim editorial yang profesional membutuhkan waktu dan pelatihan, sementara proses peer review yang berkualitas membutuhkan jejaring ilmiah yang luas. Tantangan lain muncul dari kesulitan mendapatkan naskah berkualitas tinggi secara konsisten, terutama bagi jurnal baru atau institusi kecil.
Selain itu, tantangan teknis seperti pengelolaan sistem Open Journal System (OJS), penyusunan metadata, dan penyuntingan bahasa sering menjadi hambatan administratif. Pengelola jurnal perlu menginvestasikan waktu untuk mempelajari standar publikasi ilmiah modern dan memperbaiki tata kelola secara berkelanjutan. Tantangan lain muncul dari ketatnya persaingan antarjurnal untuk memperoleh peringkat SINTA terbaik.
Strategi Meningkatkan Peringkat Akreditasi SINTA
Salah satu strategi yang dapat dilakukan pengelola jurnal untuk meningkatkan peringkat akreditasi adalah memperkuat kualitas editorial. Editor harus memastikan bahwa proses seleksi dan peninjauan artikel dilakukan secara profesional dan tidak kompromis. Selain itu, melibatkan peninjau eksternal dari berbagai institusi akan meningkatkan kualitas peer review.
Strategi lain adalah mendorong penulis untuk menghasilkan artikel berkualitas dengan menyediakan pedoman penulisan yang jelas dan template yang memudahkan. Pengelola jurnal juga dapat memperluas jaringan kerja sama dengan institusi dalam maupun luar negeri untuk mendapatkan kontribusi penulis yang lebih beragam. Jurnal perlu meningkatkan visibilitasnya melalui promosi ilmiah, indeksasi di berbagai database, dan peningkatan kualitas OJS.
Baca juga: Jurnal cepat terbit SINTA 3
Kesimpulan
Pedoman akreditasi SINTA merupakan instrumen penting dalam meningkatkan kualitas publikasi ilmiah nasional. Melalui proses penilaian yang objektif dan komprehensif, SINTA mendorong jurnal untuk memenuhi standar ilmiah yang profesional dan berkelanjutan. Penilaian mencakup substansi artikel, tata kelola editorial, penampilan, keberlanjutan penerbitan, hingga dampak ilmiah publikasi. Jurnal yang ingin meningkatkan peringkat akreditasi perlu memperhatikan seluruh komponen ini secara konsisten.
Dengan pemahaman yang baik mengenai pedoman akreditasi, pengelola jurnal dapat menyusun strategi peningkatan mutu yang tepat. Hal ini tidak hanya meningkatkan reputasi jurnal, tetapi juga memperkuat ekosistem penelitian nasional. Melalui sistem akreditasi yang jelas dan terstandar, SINTA berperan penting dalam menciptakan lingkungan akademik yang produktif, kredibel, dan mampu berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
