Submit manuskrip jurnal merupakan salah satu tahap penting dalam proses publikasi ilmiah. Banyak peneliti, mahasiswa, maupun dosen sering merasa kesulitan karena proses ini memerlukan ketelitian, kesabaran, dan pemahaman terhadap prosedur yang berlaku di masing-masing jurnal. Ketika seseorang ingin mempublikasikan manuskrip, ia harus memahami bahwa setiap jurnal memiliki standar, etika, pedoman penulisan, dan alur penyerahan naskah yang berbeda. Karena itu, proses submit manuskrip bukan sekadar mengunggah file, tetapi juga memastikan bahwa karya ilmiah tersebut memenuhi seluruh persyaratan teknis dan substansial yang diminta oleh jurnal tersebut. Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap dan menyeluruh tentang bagaimana cara submit manuskrip jurnal dengan baik, mulai dari persiapan menulis hingga proses revisi dan penerimaan.
Baca juga: Kesalahan Umum dalam Penulisan Jurnal
Pengertian Submit Manuskrip Jurnal
Submit manuskrip jurnal adalah proses mengirimkan naskah ilmiah ke sebuah jurnal untuk dinilai, direview, dan berpotensi dipublikasikan. Proses ini melibatkan beberapa tahapan yang saling berkaitan, mulai dari pemilihan jurnal yang tepat, persiapan dokumen pendukung, pemformatan sesuai gaya selingkung, hingga mengikuti prosedur upload melalui sistem submission jurnal. Pengiriman manuskrip adalah langkah awal yang menentukan apakah naskah tersebut layak masuk ke tahap review atau justru terhenti di desk evaluation. Oleh karena itu, memahami pengertian ini membantu penulis untuk tidak sekadar menyiapkan naskah, tetapi juga memahami ekspektasi editorial.
Submit manuskrip jurnal juga mengandung makna bahwa penulis setuju untuk mengikuti standar etika publikasi ilmiah. Artinya, setiap naskah harus bebas dari plagiasi, tidak sedang diproses di jurnal lain, dan mengikuti prinsip ilmiah yang berlaku. Penulis harus memahami bahwa tindakan seperti self-plagiarism, duplicate submission, dan data fabrication dapat menyebabkan penolakan permanen dari jurnal yang dituju. Dengan memahami konsep dasar ini, penulis akan lebih siap secara mental dan administratif dalam melakukan proses submit dengan benar.
Persiapan Sebelum Submit Manuskrip
Sebelum mengirimkan manuskrip, penulis harus mempersiapkan naskah secara matang. Persiapan ini meliputi penyempurnaan konten, pengecekan bahasa, penyelarasan dengan template jurnal, serta memastikan bahwa seluruh elemen naskah telah lengkap seperti abstrak, pendahuluan, metode, hasil, dan daftar pustaka. Persiapan ini penting karena sebagian besar naskah ditolak bukan karena isi yang tidak layak, tetapi karena tidak mengikuti format yang diminta jurnal. Dengan persiapan yang baik, penulis dapat meningkatkan peluang naskahnya masuk ke tahap review.
Persiapan juga mencakup pengecekan orisinalitas naskah menggunakan alat cek plagiasi. Banyak jurnal menolak naskah jika tingkat kemiripan melebihi batas tertentu. Karena itu, penulis harus memastikan bahwa naskah benar-benar original dan bebas dari duplikasi. Ketelitian dalam tahap ini membantu penulis menghindari penolakan yang tidak perlu dan menjaga reputasi akademiknya. Selain itu, penulis sebaiknya melakukan proofreading agar naskah terbebas dari kesalahan tata bahasa maupun kesalahan teknis lainnya.
Jenis-Jenis Jurnal yang Bisa Menjadi Tujuan Submit
Terdapat beberapa jenis jurnal ilmiah yang dapat dipilih sebelum melakukan submit manuskrip. Pemilihan jenis jurnal sangat menentukan arah publikasi karena setiap jurnal memiliki fokus, standar kualitas, dan target pembaca yang berbeda. Penulis harus memahami jenis-jenis jurnal ini agar tidak salah memilih wadah publikasi untuk naskah yang telah disusun.
Jenis jurnal pertama adalah jurnal nasional. Jurnal nasional biasanya dikelola oleh perguruan tinggi, lembaga penelitian, atau asosiasi akademik di dalam negeri. Jurnal jenis ini umumnya menggunakan bahasa Indonesia, walaupun beberapa juga menyertakan artikel dalam bahasa Inggris. Walaupun standar kualitas jurnal nasional cukup baik, proses review biasanya relatif lebih cepat dibanding jurnal internasional. Jurnal nasional menjadi pilihan yang tepat bagi penulis pemula atau mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir yang mensyaratkan publikasi ilmiah.
Jenis jurnal berikutnya adalah jurnal nasional terakreditasi. Jurnal yang termasuk dalam kategori ini telah memenuhi persyaratan tertentu dari lembaga akreditasi, seperti SINTA. Jurnal terakreditasi memiliki standar yang lebih tinggi daripada jurnal nasional biasa. Penulis perlu memperhatikan bahwa jurnal terakreditasi biasanya memiliki sistem review yang lebih ketat dan waktu tunggu yang lebih lama. Namun, publikasi pada jurnal terakreditasi memberikan nilai akademik yang lebih tinggi.
Jenis jurnal yang terakhir adalah jurnal internasional. Jurnal internasional dibagi lagi menjadi jurnal bereputasi, jurnal terindeks Scopus atau Web of Science, dan jurnal internasional biasa. Jurnal internasional bereputasi memiliki standar kualitas yang sangat tinggi, proses review yang ketat, dan struktur penulisan yang biasanya menggunakan bahasa Inggris. Manuskrip yang masuk ke jurnal internasional harus memiliki kontribusi ilmiah yang signifikan. Penulis yang ingin submit ke jurnal internasional sebaiknya menyiapkan naskah yang benar-benar matang, didukung data yang kuat, dan ditulis dengan bahasa yang sangat baik.
Memilih Jurnal yang Tepat
Memilih jurnal yang tepat adalah langkah strategis sebelum submit manuskrip. Pemilihan jurnal tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena setiap jurnal memiliki fokus, ruang lingkup, dan kriteria artikel yang berbeda. Kesalahan memilih jurnal dapat menyebabkan penolakan cepat pada tahap awal evaluasi. Karena itu, penulis perlu membaca aims and scope yang tersedia pada website jurnal untuk memastikan bahwa naskahnya sesuai dengan topik yang diinginkan jurnal tersebut.
Selain membaca aims and scope, penulis perlu melihat contoh artikel terbaru yang dipublikasikan jurnal tersebut. Dengan melihat contoh naskah yang telah diterima, penulis dapat menilai gaya penulisan, kedalaman analisis, dan karakteristik konten yang diharapkan jurnal. Langkah ini sangat membantu dalam menilai apakah naskah yang dimiliki penulis bisa diterima atau perlu direvisi lebih lanjut agar sesuai dengan karakter jurnal.
Penulis juga perlu mempertimbangkan aspek teknis lainnya, seperti waktu review, biaya APC (Article Processing Charge), sistem open access atau tidak, serta tingkat akreditasi atau indeksasi jurnal. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, penulis dapat memilih jurnal yang paling tepat dengan tujuan akademik dan kebutuhan publikasinya.
Pentingnya Memahami Author Guidelines
Author guidelines atau panduan penulisan adalah aturan resmi yang dikeluarkan oleh jurnal untuk mengatur format penulisan manuskrip. Setiap jurnal memiliki pedoman yang berbeda, sehingga penulis harus membacanya secara teliti sebelum mengirimkan naskah. Banyak naskah ditolak sebelum masuk tahap review hanya karena tidak memenuhi gaya selingkung jurnal. Oleh karena itu, memahami panduan penulisan adalah hal yang wajib dilakukan.
Panduan penulisan berisi aturan mengenai format dokumen, gaya sitasi, panjang artikel, struktur manuskrip, dan aturan etika publikasi. Misalnya, beberapa jurnal meminta sitasi menggunakan APA, sementara jurnal lain menggunakan Chicago atau IEEE. Jika penulis tidak mengikuti aturan ini, maka naskahnya dapat dianggap tidak memenuhi standar administratif.
Selain itu, author guidelines biasanya menjelaskan aturan format tabel, gambar, serta penomoran subjudul. Penulis yang memahami panduan ini akan lebih mudah menyesuaikan naskahnya sehingga terlihat profesional dan siap diproses lebih lanjut oleh editor.
Dokumen-Dokumen Penting yang Harus Disiapkan
Dalam proses submit manuskrip, terdapat beberapa dokumen penting yang biasanya harus disiapkan oleh penulis. Dokumen-dokumen ini berfungsi untuk melengkapi informasi administratif, memverifikasi orisinalitas naskah, dan memastikan identitas penulis teregistrasi dengan benar.
Dokumen pertama adalah manuskrip utama yang telah diformat sesuai template jurnal. Manuskrip ini harus lengkap dengan seluruh bagian seperti abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Dokumen kedua adalah cover letter. Cover letter berisi pernyataan bahwa manuskrip merupakan karya asli, belum pernah dipublikasikan, dan tidak sedang dipertimbangkan jurnal lain. Cover letter juga menyertakan alasan mengapa naskah cocok untuk jurnal tersebut. Dokumen ketiga adalah statement of originality atau ethical clearance. Dokumen ini penting untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan etika dan kejujuran ilmiah.
Beberapa jurnal juga meminta file tambahan seperti supplementary materials, data analisis mentah, atau pernyataan kontribusi penulis. Penulis harus memastikan seluruh dokumen ini telah disiapkan agar proses submit berjalan lancar.
Prosedur Submit melalui Online Submission System
Sebagian besar jurnal menggunakan sistem submission online seperti OJS (Open Journal System), ScholarOne, Editorial Manager, atau sistem internal jurnal. Prosedur submit melalui sistem ini sangat penting dipahami agar penulis dapat mengunggah manuskrip tanpa kesalahan teknis.
Prosedur dimulai dengan membuat akun pada sistem jurnal. Setelah akun dibuat, penulis harus masuk ke dashboard dan memilih menu untuk menyerahkan manuskrip baru. Sistem kemudian akan meminta penulis mengisi metadata artikel seperti judul, abstrak, kata kunci, afiliasi penulis, serta daftar referensi jika diminta. Proses pengisian metadata ini harus dilakukan dengan teliti karena informasi tersebut akan muncul dalam database jurnal.
Setelah metadata terisi, penulis harus mengunggah file manuskrip utama, cover letter, dan dokumen pendukung lainnya. Sistem biasanya menampilkan urutan unggahan file secara jelas, sehingga penulis hanya perlu mengikuti langkah-langkah yang ada. Pada tahap terakhir, penulis harus melakukan konfirmasi submit agar naskah benar-benar masuk ke sistem jurnal. Tanpa konfirmasi ini, naskah bisa berada dalam status draft dan tidak diproses editor.
Proses Review Manuskrip
Setelah manuskrip berhasil di-submit, naskah akan melalui proses review. Proses review berfungsi untuk menilai kualitas, originalitas, kontribusi ilmiah, dan kelayakan publikasi. Tahap ini sangat penting karena menentukan apakah naskah diterima, direvisi, atau ditolak. Tahap pertama adalah desk review. Pada tahap ini, editor akan memeriksa kesesuaian naskah dengan aims and scope jurnal, kualitas dasar penulisan, dan kepatuhan terhadap author guidelines. Jika naskah tidak memenuhi kriteria dasar, maka akan ditolak tanpa dikirim ke reviewer.
Jika lolos desk review, naskah akan masuk ke peer-review. Peer-review dilakukan oleh para ahli di bidang yang relevan dengan topik penelitian. Reviewer akan memberikan komentar, saran, dan kritik terhadap berbagai aspek manuskrip. Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung jurnal. Reviewer biasanya menilai kejelasan metodologi, ketepatan analisis, relevansi teori, dan kontribusi penelitian terhadap bidang ilmu.
Setelah proses review selesai, reviewer akan memberikan rekomendasi kepada editor apakah naskah diterima, perlu revisi kecil, revisi besar, atau ditolak. Editor kemudian akan mengirimkan keputusan beserta komentar reviewer kepada penulis untuk ditindaklanjuti.
Cara Menyusun Revisi dan Response to Reviewer
Ketika menerima komentar reviewer, penulis harus membuat revisi dan menyusun response to reviewer. Dokumen ini sangat penting karena menunjukkan keseriusan penulis dalam memperbaiki naskah sesuai masukan yang diterima. Response to reviewer berisi penjelasan mengenai bagaimana setiap komentar ditanggapi. Penulis harus menjelaskan apakah revisi dilakukan dan di bagian mana perubahan tersebut diterapkan.
Dalam menyusun revisi, penulis harus bekerja secara teliti dan sabar. Setiap saran reviewer harus dipertimbangkan secara objektif, bahkan jika kritik tersebut terdengar keras atau tidak sesuai dengan harapan penulis. Profesionalitas dalam menerima kritik menjadi salah satu kunci agar naskah dapat diterima. Selain itu, penulis harus memastikan bahwa revisi dilakukan secara konsisten pada seluruh bagian naskah agar tidak ada bagian yang bertentangan satu sama lain.
Jika penulis tidak setuju dengan komentar tertentu, ia tetap harus memberikan penjelasan yang logis dan berbasis ilmiah. Sikap ini menunjukkan bahwa penulis memahami naskahnya dengan baik dan bertanggung jawab terhadap isinya. Setelah seluruh revisi selesai, penulis harus mengunggah naskah revisi dan response to reviewer ke sistem jurnal untuk diproses lebih lanjut.
Keputusan Akhir dan Proses Publikasi
Setelah revisi dikirim, editor akan meninjau ulang perubahan tersebut. Jika revisi dinilai memadai, naskah akan diterima dan masuk ke tahap copy-editing dan layouting. Pada tahap ini, naskah diformat menjadi bentuk publikasi yang siap ditampilkan dalam jurnal. Penulis biasanya diminta memeriksa proof atau versi akhir untuk memastikan tidak ada kesalahan.
Tahap terakhir adalah publikasi online atau cetak. Naskah yang telah diterima akan diberikan DOI dan masuk ke arsip jurnal. Pada tahap ini, penulis resmi menjadi kontributor dalam literatur akademik yang dapat dikutip oleh peneliti lain. Publikasi ilmiah adalah pencapaian penting dalam karier akademik, sehingga memahami proses ini menjadi nilai tambah bagi setiap penulis.
Baca juga: Cara Membuat Kesimpulan Jurnal: Panduan Lengkap dan Komprehensif
Kesimpulan
Proses submit manuskrip jurnal adalah perjalanan panjang yang membutuhkan ketelitian, konsistensi, dan pemahaman yang baik terhadap pedoman jurnal. Mulai dari memilih jurnal yang tepat, memahami author guidelines, menyiapkan dokumen pendukung, hingga mengikuti proses submission online, semuanya harus dilakukan secara runtut dan profesional. Selain itu, penulis harus siap menghadapi proses review dan melakukan revisi dengan sikap terbuka dan akademik.
Dengan memahami seluruh tahapan mulai dari persiapan hingga publikasi, penulis dapat meningkatkan peluang diterimanya naskah pada jurnal yang dituju. Publikasi ilmiah bukan hanya tentang menghasilkan artikel, tetapi juga tentang mengikuti etika akademik, bekerja secara sistematis, dan menghargai proses ilmiah. Dengan demikian, setiap penulis dapat menjadi bagian dari komunitas akademik yang berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

