Menyesuaikan naskah dengan jurnal target adalah langkah penting dalam proses publikasi ilmiah. Banyak peneliti pemula maupun penulis akademik berpengalaman yang gagal diterbitkan bukan karena penelitian mereka tidak berkualitas, tetapi karena naskah tidak sesuai dengan standar, cakupan, maupun gaya penulisan jurnal tujuan. Setiap jurnal memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari fokus bidang, standar metodologi, gaya penulisan, hingga preferensi pembahasan. Oleh karena itu, memahami cara melakukan penyesuaian secara strategis menjadi kunci untuk meningkatkan peluang diterima. Artikel ini membahas berbagai langkah penting yang harus diperhatikan penulis agar naskah mereka sesuai dengan jurnal target.
Baca juga: Laporan Penelitian: Pengaruh Metode Pembelajaran Interaktif terhadap Prestasi Belajar Siswa
Memahami Ruang Lingkup dan Tujuan Jurnal
Langkah pertama dalam menyesuaikan naskah adalah memahami ruang lingkup jurnal target. Setiap jurnal memiliki misi, ruang lingkup penelitian, dan jenis kontribusi ilmiah yang ingin mereka terbitkan. Penulis harus membaca pernyataan fokus jurnal secara teliti, biasanya terdapat pada bagian “Aims and Scope”. Pemahaman menyeluruh mengenai cakupan ini membantu penulis memastikan bahwa topik naskah memiliki relevansi kuat dengan minat jurnal, sehingga peluang publikasi meningkat.
Selain itu, memahami tujuan jurnal juga penting untuk menyesuaikan sudut pandang penulisan. Ada jurnal yang lebih menekankan kontribusi teoretis, ada pula yang lebih fokus pada penerapan praktis. Jika jurnal mengutamakan pendekatan empiris, maka penulis perlu memastikan metodologi penelitian yang digunakan memenuhi standar empiris yang kuat. Sebaliknya jika jurnal lebih menekankan tinjauan teoritis, maka analisis dalam naskah harus memperlihatkan kedalaman kajian literatur.
Penulis juga perlu mengkaji artikel-artikel yang telah diterbitkan untuk melihat kecenderungan tema, gaya analisis, serta tipe penelitian yang diapresiasi jurnal tersebut. Dengan demikian, penulis dapat menyelaraskan naskah mereka bukan hanya secara topikal, tetapi juga secara metodologis dan gaya argumentatif.
Menganalisis Artikel yang Telah Diterbitkan
Salah satu cara paling efektif memahami jurnal target adalah membaca beberapa artikel terbaru dalam edisi terkini. Tindakan ini bukan hanya membantu memahami gaya penulisan, tetapi juga membantu penulis melihat bagaimana argumen dibangun dalam jurnal tersebut. Setiap jurnal biasanya memiliki pola dalam struktur pembukaan, cara memaparkan metodologi, serta cara menyimpulkan temuan penelitian. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, penulis dapat menyesuaikan alur naskah agar tidak terlalu berbeda dari standar jurnal.
Artikel yang telah diterbitkan juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan tingkat kedalaman analisis yang diharapkan. Ada jurnal yang menyukai pembahasan sangat rinci dan mendalam, sedangkan ada pula jurnal yang lebih mengutamakan presentasi ringkas namun padat. Penulis dapat membandingkan naskahnya dengan artikel acuan dan menyesuaikan tingkat kedetailan analisis agar selaras dengan ekspektasi jurnal.
Selain itu, melalui analisis artikel terbitan, penulis juga dapat mengidentifikasi istilah-istilah khusus, pendekatan teoretis populer, atau struktur argumen khas yang digunakan oleh para penulis lain. Menggunakan pola yang sama tidak berarti menjiplak, tetapi menciptakan koherensi dengan preferensi akademik jurnal tersebut.
Menyesuaikan Struktur Penulisan dengan Format Jurnal
Setiap jurnal memiliki pedoman berbeda mengenai struktur naskah. Ada jurnal yang menggunakan format IMRaD (Introduction, Methods, Results, and Discussion), sementara ada yang memiliki subbagian khusus sesuai kebutuhannya. Menyesuaikan struktur naskah merupakan langkah strategis yang menunjukkan profesionalisme penulis terhadap aturan jurnal.
Penyesuaian struktur juga melibatkan pengaturan ulang isi agar lebih sistematis sesuai pedoman editorial. Misalnya, jurnal tertentu mewajibkan pernyataan kontribusi orisinalitas atau novelty pada bagian awal artikel. Jika jurnal tersebut mengutamakan informasi ini, penulis harus menyesuaikan bagian pendahuluan agar menonjolkan gap penelitian secara jelas dan eksplisit. Pada jurnal lain, kontribusi penelitian justru lebih ditekankan pada bagian diskusi.
Bukan hanya itu, banyak jurnal juga mengatur format penyajian tabel dan gambar. Walaupun artikel ini tidak menggunakan tabel, dalam naskah sesungguhnya penulis harus memastikan bahwa visualisasi data mengikuti standar jurnal. Kesalahan kecil seperti perbedaan gaya sitasi pada keterangan gambar atau ukuran huruf dapat membuat editor menolak naskah sebelum proses review.
Jenis-Jenis Penyesuaian Gaya Bahasa yang Harus Dilakukan
Penyesuaian bahasa merupakan bagian penting dan jurnal biasanya memiliki standar kebahasaan tertentu. Jenis-jenis penyesuaian bahasa ini perlu dilakukan agar naskah lebih konsisten dengan gaya editorial jurnal.
Salah satu jenis penyesuaian adalah penyesuaian tingkat formalitas dan pilihan diksi. Jurnal internasional biasanya menggunakan gaya bahasa formal yang konsisten, menghindari kata-kata ambigu, dan menekankan kejelasan argumen. Penulis harus memastikan bahwa seluruh paragraf disusun secara logis, koheren, dan bebas dari kalimat bertele-tele.
Jenis penyesuaian kedua adalah penyesuaian gaya penulisan akademik yang berkaitan dengan pemilihan struktur kalimat dan tata bahasa. Misalnya, beberapa jurnal lebih menyukai kalimat aktif karena lebih langsung dan mudah dipahami, sementara jurnal lain menerima penggunaan kalimat pasif untuk menekankan netralitas. Dengan memahami gaya yang dominan pada artikel terbitan, penulis dapat menyesuaikan gaya kalimatnya.
Jenis penyesuaian ketiga berkaitan dengan gaya pengutipan. Jurnal berbeda menggunakan gaya kutipan berbeda, seperti APA, MLA, Chicago, atau IEEE. Penulis perlu konsisten mengikuti gaya referensi jurnal target untuk menghindari kesan kurang profesional. Gaya sitasi bukan hanya soal format daftar pustaka, tetapi juga cara membuat sitasi dalam teks, penulisan nama penulis, tahun, hingga detail publikasi.
Menyesuaikan Naskah Berdasarkan Poin-Poin Pedoman Penulisan
Selain pedoman umum, hampir setiap jurnal menyediakan daftar poin teknis yang harus dipatuhi penulis. Penyesuaian berdasarkan poin-poin ini penting agar naskah tidak ditolak secara administratif.
Poin pertama adalah batasan jumlah kata atau halaman. Banyak jurnal yang menetapkan batas maksimal 6000, 8000, atau bahkan 12000 kata. Jika naskah terlalu panjang, penulis harus melakukan penyuntingan dengan menghapus kalimat tidak penting tanpa mengurangi kualitas analisis. Pengurangan kata harus dilakukan secara strategis agar argumen tetap kuat.
Poin kedua berkaitan dengan format referensi dan daftar pustaka. Jurnal tertentu mensyaratkan jumlah minimal referensi, misalnya 20 atau 30 sumber terbaru dalam lima tahun terakhir. Penulis harus memastikan bahwa referensi yang digunakan relevan, mutakhir, dan berkualitas. Menambahkan referensi yang relevan seringkali meningkatkan kredibilitas penelitian.
Poin ketiga adalah aspek etika publikasi ilmiah. Setiap jurnal umumnya menegaskan pentingnya orisinalitas dan menghindari plagiarisme. Penulis harus memastikan bahwa naskah mereka bebas dari duplikasi, tidak mengandung self-plagiarism, dan menuliskan kutipan serta parafrase secara benar. Banyak jurnal memakai perangkat deteksi plagiarisme sehingga penulis harus berhati-hati sebelum mengirim naskah.
Penyesuaian pada Bagian Pendahuluan
Pendahuluan adalah bagian yang sering diperhatikan editor dan reviewer. Oleh karena itu, penyesuaian gaya, struktur, dan fokus pendahuluan sangat diperlukan agar sesuai dengan norma jurnal. Pada sebagian jurnal, pendahuluan harus dimulai dengan penjelasan umum mengenai topik, kemudian diikuti dengan gap penelitian secara jelas. Jika struktur seperti ini dominan pada artikel terbitan, penulis harus mengikutinya.
Selain itu, pendahuluan harus menyajikan latar belakang yang cukup luas, tetapi tetap relevan dengan topik. Editor sering menolak naskah yang pendahuluannya terlalu singkat atau tidak menggambarkan kebutuhan penelitian. Oleh karena itu, penulis harus memasukkan teori dasar, kondisi faktual, dan urgensi penelitian dalam paragraf yang tersusun secara logis.
Terakhir, tujuan dan kontribusi penelitian harus dirumuskan dengan jelas pada bagian akhir pendahuluan. Artikel yang baik menunjukkan kontribusi uniknya, apakah itu mengisi kekosongan teoretis, metodologis, atau aplikatif. Ketepatan penempatan tujuan penelitian juga menjadi bagian dari penyesuaian terhadap struktur jurnal.
Penyesuaian pada Bagian Metodologi
Metodologi adalah bagian yang sering menjadi fokus kritik reviewer. Oleh karena itu, penyesuaian mendalam diperlukan untuk memenuhi ekspektasi jurnal target. Jika jurnal cenderung memprioritaskan metodologi kuantitatif, penulis harus menyusun uraian analisis statistik secara lengkap. Sebaliknya, jika jurnal banyak menampilkan pendekatan kualitatif, maka detail seperti situasi penelitian, teknik triangulasi, dan kredibilitas data harus dijelaskan secara rinci.
Penulis juga harus memastikan bahwa metode yang digunakan konsisten dengan teori atau paradigma penelitian yang dianut jurnal. Jurnal yang berorientasi pada teori tertentu biasanya memiliki preferensi metode tertentu. Dengan memahami kecenderungan tersebut, penulis dapat menyesuaikan uraian metodologi agar lebih selaras dengan pendekatan jurnal.
Selain itu, penulis harus memperhatikan aspek keterulangan metode. Banyak jurnal mensyaratkan metode yang dijelaskan secara detail agar dapat direplikasi oleh peneliti lain. Penjelasan yang terlalu singkat dapat dianggap tidak memadai dan sering menjadi alasan penolakan naskah.
Menyesuaikan Bagian Hasil dan Pembahasan
Bagian hasil harus ditulis sesuai preferensi jurnal mengenai cara penyajian data. Jika jurnal menyukai penjelasan hasil secara naratif tanpa terlalu banyak visual, maka penulis perlu memadatkan penjelasan dalam paragraf. Jika jurnal lebih terbuka terhadap visualisasi data, penulis dapat menambahkan grafik atau diagram, selama mengikuti pedoman yang ditetapkan.
Pembahasan adalah bagian yang menunjukkan kualitas analisis penulis. Penyesuaian harus dilakukan dengan melihat bagaimana penulis lain menghubungkan hasil penelitian mereka dengan literatur sebelumnya. Beberapa jurnal menekankan pembahasan yang komparatif, sementara jurnal lain mengutamakan pembahasan reflektif dan teoritis. Penulis perlu menyesuaikan gaya pembahasannya agar selaras dengan tren jurnal.
Selain itu, pembahasan harus menunjukkan kontribusi nyata terhadap bidang ilmu. Penulis perlu menghindari ringkasan data yang terlalu deskriptif tanpa analisis. Penyesuaian ini penting karena banyak jurnal menilai bobot ilmiah artikel dari kualitas pembahasannya.
Menyesuaikan Kesimpulan dengan Standar Jurnal
Kesimpulan harus ditulis secara padat tetapi mencerminkan nilai penelitian. Jurnal tertentu menyukai kesimpulan yang hanya berisi ringkasan temuan utama, sedangkan jurnal lain menghendaki tambahan implikasi teoretis dan praktis. Penulis harus menyesuaikan pola kesimpulan dengan mengacu pada artikel-artikel sebelumnya.
Beberapa jurnal juga meminta adanya bagian keterbatasan penelitian dan saran penelitian masa depan. Jika pola ini sering muncul, penulis sebaiknya memasukkan elemen tersebut. Dengan demikian, kesimpulan menjadi lebih komprehensif dan sesuai dengan standar penerbit.
Kesimpulan juga harus menunjukkan konsistensi antara tujuan penelitian dan temuan yang dihasilkan. Inkonstensi antara tujuan dan hasil sering menjadi alasan penolakan. Maka dari itu, penulis perlu memastikan bahwa kesimpulan ditulis selaras dengan alur naskah.
Pentingnya Melakukan Penyuntingan Akhir
Penyuntingan akhir merupakan tahap krusial sebelum pengiriman naskah. Pada tahap ini, penulis harus memeriksa konsistensi gaya penulisan, ejaan, tata bahasa, serta kerapihan struktur paragraf. Penyuntingan akhir membantu menghilangkan kesalahan kecil yang dapat mengurangi nilai profesional naskah.
Selain itu, penyuntingan akhir membantu memastikan bahwa seluruh pedoman jurnal telah dipenuhi. Penulis harus memeriksa bahwa sitasi sudah sesuai, format file benar, dan seluruh bagian naskah telah lengkap. Banyak naskah ditolak bukan karena substansi penelitian, tetapi karena kesalahan teknis sederhana yang sebenarnya dapat dihindari.
Penyuntingan akhir juga dapat dilakukan dengan meminta bantuan rekan sejawat atau menggunakan layanan proofreading profesional. Sudut pandang pembaca lain dapat membantu menemukan kekurangan yang tidak terlihat oleh penulis sendiri.
Baca juga: Laporan Penelitian: Pengaruh Metode Pembelajaran Interaktif terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kesimpulan
Menyesuaikan naskah dengan jurnal target adalah langkah strategis yang sangat menentukan diterima tidaknya sebuah artikel untuk dipublikasikan. Dengan memahami ruang lingkup jurnal, menganalisis artikel terbitan, menyesuaikan struktur, bahasa, metodologi, serta mengikuti pedoman teknis secara konsisten, penulis dapat meningkatkan peluang publikasi secara signifikan. Proses ini membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan keterampilan analitis, tetapi hasilnya akan tampak ketika naskah diterima oleh jurnal yang kredibel. Pada akhirnya, kesesuaian antara naskah dan jurnal bukan hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga tentang menunjukkan kemampuan penulis dalam menyesuaikan diri dengan standar akademik yang diharapkan.
Ikuti artikel Solusi Jurnal lainnya untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai Jurnal Ilmiah. Bagi Anda yang memerlukan jasa bimbingan dan pendampingan jurnal ilmiah hingga publikasi, Solusi Jurnal menjadi pilihan terbaik untuk mempelajari dunia jurnal ilmiah dari awal. Hubungi AdminSolusi Jurnal segera, dan nikmati layanan terbaik yang kami tawarkan

