Literasi digital menjadi salah satu kompetensi yang paling diperlukan dalam dunia pendidikan modern, terutama ketika pembelajaran berbasis teknologi semakin berkembang. Pada era abad 21, peserta didik tidak hanya dituntut untuk mampu membaca dan menulis, tetapi juga harus mampu memahami, mengolah, serta memproduksi informasi melalui berbagai platform digital. Keterampilan ini penting karena dunia kerja, sosial, dan lingkungan akademik kini bergantung pada teknologi yang terus berubah. Oleh karena itu, literasi digital bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan fundamental bagi seluruh pelaku pendidikan.
Perkembangan teknologi informasi juga membawa perubahan pada pola interaksi di ruang kelas. Peserta didik kini dapat mengakses sumber belajar dari seluruh dunia hanya melalui perangkat digital yang mereka miliki. Dengan adanya akses ini, pendidik dituntut untuk membimbing peserta didik agar mampu memilah informasi berkualitas, memahami cara kerja teknologi, dan menghindari risiko digital seperti misinformasi, cyberbullying, hingga pelanggaran privasi. Hal ini menunjukkan bahwa literasi digital memerlukan pendekatan pedagogis yang tepat agar dapat terintegrasi secara efektif dalam proses pembelajaran.
Meskipun manfaatnya sangat besar, implementasi literasi digital masih menghadapi tantangan berupa kesenjangan teknologi, keterbatasan kompetensi guru, serta kurangnya pemahaman peserta didik terkait etika digital. Oleh karena itu, penelitian mengenai peran literasi digital dalam pembelajaran abad 21 perlu dilakukan untuk memberikan gambaran jelas mengenai bagaimana keterampilan ini dapat membentuk proses belajar yang adaptif, kritis, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Baca juga: Tips Menulis Artikel Jurnal untuk Pemula
METHODS
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam fenomena literasi digital dalam konteks pembelajaran abad 21. Pendekatan ini dipilih karena mampu menangkap dinamika interaksi antara peserta didik, pendidik, serta perangkat digital yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian dapat mengidentifikasi persepsi, pengalaman, serta tantangan yang dihadapi oleh subjek penelitian secara komprehensif. Proses analisis dilakukan dengan menguraikan hasil observasi dan wawancara menjadi tema-tema interpretatif yang relevan.
Jenis-Jenis Data yang Dikumpulkan
Data dalam penelitian ini terdiri atas beberapa jenis data yang diperoleh dari berbagai sumber. Pertama, data observasi digunakan untuk memahami pola penggunaan perangkat digital dalam lingkungan belajar, termasuk platform apa saja yang digunakan serta bagaimana peserta didik berinteraksi dengan materi digital. Data ini memberikan gambaran langsung mengenai kemampuan literasi digital peserta didik di ruang pembelajaran. Kedua, data wawancara mendalam dikumpulkan dari guru dan peserta didik untuk mengetahui persepsi mereka mengenai literasi digital, tantangan yang dihadapi, serta dukungan yang dibutuhkan. Wawancara ini menyediakan data yang bersifat subjektif namun kaya akan informasi detail. Ketiga, data dokumentasi diperoleh dari kebijakan sekolah, modul pembelajaran berbasis digital, serta contoh hasil kerja peserta didik. Data dokumentasi mendukung hasil observasi dan wawancara sehingga memberikan triangulasi yang kuat dalam proses analisis.
Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan melalui beberapa tahap interpretatif yang disusun secara sistematis. Pertama, proses reduksi data dilakukan untuk memilih informasi yang relevan dengan fokus penelitian, terutama yang berkaitan dengan kompetensi literasi digital peserta didik. Reduksi ini membantu peneliti menyusun kategori utama yang akan dianalisis lebih lanjut. Kedua, data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk narasi deskriptif yang menggambarkan fenomena secara terperinci. Penyajian data ini memungkinkan interpretasi mendalam terkait hubungan antarvariabel dan pola perilaku digital peserta didik. Ketiga, tahap penarikan kesimpulan dilakukan dengan menghubungkan data yang telah dianalisis dengan teori literasi digital dalam pendidikan, sehingga menghasilkan temuan yang dapat digunakan sebagai dasar rekomendasi.
RESULTS
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi digital peserta didik beragam, dipengaruhi oleh faktor lingkungan teknologi di rumah dan sekolah, kompetensi guru, serta akses terhadap perangkat digital. Peserta didik yang memiliki akses rutin terhadap perangkat digital umumnya menunjukkan kemampuan lebih baik dalam memahami informasi digital serta mengoperasikan aplikasi pembelajaran. Sebaliknya, peserta didik yang jarang terpapar teknologi menunjukkan kesulitan dalam menggunakan platform seperti Learning Management System (LMS), aplikasi konferensi video, dan media pembelajaran digital lainnya. Temuan ini menunjukkan adanya kesenjangan digital (digital divide) yang nyata dalam dunia pendidikan.
Poin-Poin Temuan Utama dalam Pembelajaran
Terdapat beberapa poin penting yang ditemukan dalam penelitian terkait implementasi literasi digital dalam pendidikan. Pertama, peserta didik cenderung lebih mudah memahami materi ketika pembelajaran menggunakan media interaktif seperti video, simulasi digital, dan aplikasi berbasis permainan. Media yang menarik secara visual ini membantu meningkatkan motivasi belajar dan memperkuat pemahaman konsep abstrak. Kedua, guru yang memiliki kompetensi TIK yang baik mampu menerapkan strategi pembelajaran digital secara lebih efektif, seperti memanfaatkan platform kolaboratif dan penyimpanan berbasis cloud untuk mengelola tugas peserta didik. Kompetensi guru sangat memengaruhi kualitas integrasi teknologi dalam pembelajaran. Ketiga, banyak peserta didik masih menghadapi tantangan dalam mengevaluasi kredibilitas informasi digital. Mereka sering menerima informasi tanpa verifikasi sehingga rentan terhadap hoaks. Temuan ini menegaskan perlunya penguatan edukasi mengenai etika, keamanan, dan literasi informasi digital.
Perubahan Perilaku Belajar Peserta Didik
Integrasi teknologi digital juga menghasilkan perubahan signifikan pada perilaku belajar peserta didik. Mereka menjadi lebih mandiri karena mampu mencari sumber belajar tambahan di luar materi yang diberikan guru. Kemandirian ini berkembang seiring meningkatnya kemampuan mereka menavigasi berbagai situs edukasi, platform video pembelajaran, dan jurnal daring. Selain itu, peserta didik menunjukkan kemampuan kolaboratif yang lebih baik melalui penggunaan aplikasi diskusi digital seperti Google Classroom, Microsoft Teams, dan forum pembelajaran. Namun, perubahan positif tersebut diimbangi dengan tantangan lain, seperti distraksi digital akibat penggunaan media sosial selama pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa literasi digital tidak hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan mengendalikan perilaku saat menggunakan teknologi.
DISCUSSION
Temuan penelitian mengindikasikan bahwa literasi digital merupakan komponen penting dalam pembelajaran abad 21. Peserta didik yang memiliki tingkat literasi digital baik cenderung menunjukkan kemampuan belajar lebih efektif, kreatif, dan adaptif terhadap berbagai perubahan teknologi. Kemampuan ini sejalan dengan tuntutan dunia modern yang membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan berpikir kritis, komunikasi digital, serta pemahaman teknologi. Dalam konteks pendidikan, peningkatan literasi digital menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan generasi yang siap menghadapi perubahan global. Literasi digital juga memperluas ruang belajar peserta didik, memungkinkan mereka untuk mengakses materi pembelajaran dari seluruh dunia.
Jenis-Jenis Literasi Digital yang Perlu Dikembangkan
Literasi digital terdiri atas beberapa jenis keterampilan penting yang saling berkaitan. Pertama, literasi informasi, yaitu kemampuan mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara tepat. Keterampilan ini penting untuk melatih peserta didik agar tidak mudah terpengaruh oleh misinformasi yang marak di internet. Kedua, literasi teknologi, yaitu kemampuan memahami cara kerja perangkat digital dan aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran. Keterampilan ini membantu peserta didik mengoptimalkan penggunaan platform digital untuk mendukung proses belajar. Ketiga, literasi etika digital, yaitu pemahaman mengenai perilaku yang aman dan bertanggung jawab saat berinteraksi di dunia maya. Literasi ini sangat penting mengingat meningkatnya risiko penyalahgunaan data dan interaksi negatif online. Dengan mengembangkan ketiga jenis literasi digital ini, peserta didik dapat menjadi pengguna teknologi yang cerdas, beretika, dan produktif.
Implikasi bagi Guru dan Institusi Pendidikan
Guru memiliki peran krusial dalam mengembangkan literasi digital peserta didik. Mereka tidak hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran tetapi juga menjadi fasilitator yang memastikan peserta didik menggunakan teknologi secara benar dan produktif. Guru perlu dibekali pelatihan berkelanjutan terkait pedagogi digital agar mampu merancang strategi pembelajaran yang inovatif. Selain itu, institusi pendidikan harus menyediakan infrastruktur digital yang memadai, termasuk jaringan internet stabil, perangkat komputer, serta platform pembelajaran yang terintegrasi. Lingkungan sekolah yang mendukung teknologi akan mempercepat pengembangan literasi digital peserta didik secara optimal.
Baca juga: Tips Menulis Artikel Jurnal untuk Pemula
CONCLUSION
Penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi digital merupakan kompetensi kunci dalam pembelajaran abad 21 yang berdampak langsung pada kualitas proses dan hasil belajar peserta didik. Kemampuan peserta didik untuk mengakses, memahami, serta memproduksi informasi digital menentukan sejauh mana mereka dapat mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya dalam kehidupan akademik maupun sosial. Meskipun demikian, implementasi literasi digital masih menghadapi tantangan seperti kesenjangan akses teknologi, keterbatasan kompetensi guru, dan kurangnya edukasi mengenai etika digital. Oleh karena itu, diperlukan strategi komprehensif yang melibatkan guru, peserta didik, dan institusi pendidikan untuk mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung literasi digital secara optimal.
Ikuti artikel Solusi Jurnal lainnya untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai Jurnal Ilmiah. Bagi Anda yang memerlukan jasa bimbingan dan pendampingan jurnal ilmiah hingga publikasi, Solusi Jurnal menjadi pilihan terbaik untuk mempelajari dunia jurnal ilmiah dari awal. Hubungi AdminSolusi Jurnal segera, dan nikmati layanan terbaik yang kami tawarkan

