Laporan Penelitian Wawancara: Menyajikan Temuan secara Jelas dan Terstruktur

Laporan hasil penelitian wawancara merupakan salah satu metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk menggali informasi secara mendalam dari narasumber. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pandangan, pengalaman, atau perspektif tertentu yang relevan dengan topik yang diteliti. Setelah wawancara dilakukan, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan yang menyajikan temuan secara jelas dan terstruktur. Laporan ini harus mampu menyampaikan hasil wawancara dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca, baik itu peneliti lain, pengambil kebijakan, atau masyarakat umum.

Baca juga: Pengalaman Peneliti Dalam Wawancara Praktik Terbaik

Menjelaskan Tujuan dan Latar Belakang Penelitian

Bagian pendahuluan dalam laporan penelitian wawancara sangat penting untuk memberikan konteks yang jelas kepada pembaca. Misalnya, jika tujuan penelitian adalah untuk memahami pengalaman guru dalam mengajar daring, peneliti harus menguraikan alasan mengapa topik ini penting untuk diteliti dan bagaimana wawancara dengan guru-guru dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang fenomena tersebut. Pendahuluan juga harus mencakup latar belakang masalah, yaitu penjelasan tentang konteks atau isu yang melatarbelakangi penelitian. Hal ini bisa mencakup informasi tentang keadaan pendidikan sebelum dan sesudah pandemi, tantangan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran daring, serta alasan penelitian ini dilakukan untuk menggali lebih dalam mengenai hal tersebut. Selain itu, pada bagian pendahuluan, peneliti juga perlu mencantumkan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab melalui wawancara. Ini akan memberi pembaca gambaran mengenai apa yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut.

Deskripsi Prosedur Wawancara

Bagian metode menjelaskan bagaimana wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data. Di sini, peneliti harus memberikan rincian tentang desain wawancara, termasuk jenis wawancara yang digunakan (terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur), serta alasan pemilihan jenis wawancara tersebut. Jenis wawancara yang dipilih akan sangat memengaruhi cara temuan disajikan dalam laporan. Selain itu, peneliti juga perlu menjelaskan siapa yang menjadi peserta wawancara, yaitu individu yang diwawancarai, serta bagaimana mereka dipilih. Jika wawancara dilakukan dengan beberapa narasumber, peneliti perlu mencantumkan jumlah partisipan dan kriteria pemilihan mereka. Peneliti juga harus menjelaskan konteks wawancara, seperti apakah wawancara dilakukan secara tatap muka, telepon, atau daring. Bagian metode juga perlu menyebutkan alat yang digunakan untuk mendokumentasikan wawancara, apakah itu rekaman audio, catatan lapangan, atau transkripsi wawancara. Penggunaan alat dokumentasi yang tepat sangat penting agar data yang diperoleh dapat dianalisis dengan baik dan dilaporkan secara akurat.

Menyajikan Temuan dengan Jelas

Bagian hasil adalah inti dari laporan penelitian wawancara, di mana temuan utama dari wawancara disajikan dengan jelas dan sistematis. Temuan dalam penelitian wawancara biasanya berupa data kualitatif yang berasal dari jawaban-jawaban narasumber. Oleh karena itu, penting untuk menyajikan temuan ini dengan cara yang mudah dipahami dan terkait dengan pertanyaan penelitian yang diajukan.

1. Pengorganisasian Temuan

Salah satu cara yang efektif untuk menyajikan hasil wawancara adalah dengan mengorganisir temuan berdasarkan tema atau kategori yang muncul dari data. Misalnya, dalam penelitian tentang pengalaman guru dalam mengajar daring, temuan dapat dibagi dalam beberapa kategori, seperti tantangan yang dihadapi, strategi yang digunakan, dan dampak terhadap proses belajar siswa.

2. Penyajian Kutipan Langsung

Untuk menyajikan hasil wawancara adalah dengan menyertakan kutipan langsung dari narasumber. Kutipan ini memberikan nuansa otentik dan mendalam yang dapat memperkuat temuan penelitian. Misalnya, jika seorang guru berbicara tentang kesulitan dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran daring, kutipan langsung dapat disajikan sebagai berikut: “Saya merasa kesulitan mengoperasikan platform pembelajaran daring, terutama saat mengadakan ujian.”

3. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel atau Grafik

Selain kutipan langsung, peneliti juga dapat menggunakan tabel atau grafik untuk menyajikan temuan dengan cara yang lebih terstruktur. Tabel dapat digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan kategori tertentu, misalnya, tantangan yang dihadapi oleh guru yang mengajar daring. Dengan cara ini, pembaca dapat dengan mudah melihat pola atau tren dalam temuan tersebut.

Menganalisis Temuan dan Menyimpulkan

Setelah temuan disajikan, langkah selanjutnya adalah menganalisis dan menginterpretasikan data dalam bagian diskusi. Pada bagian ini, peneliti perlu menjelaskan apa yang temuan tersebut berarti dalam konteks penelitian dan tujuan yang ingin dicapai. Apakah hasil wawancara mendukung hipotesis atau pertanyaan penelitian yang telah diajukan sebelumnya? Atau apakah hasil wawancara menunjukkan hal yang tidak terduga? Diskusi juga harus mencakup hubungan temuan dengan literatur yang ada. Peneliti harus mengaitkan hasil wawancara dengan teori atau penelitian sebelumnya yang relevan. Misalnya, jika temuan menunjukkan bahwa guru kesulitan dalam menggunakan teknologi, peneliti bisa merujuk pada penelitian lain yang membahas tantangan yang serupa dalam pengajaran daring. Di bagian diskusi, peneliti juga perlu mengidentifikasi keterbatasan penelitian. Keterbatasan ini bisa mencakup jumlah narasumber yang terbatas, bias dalam wawancara, atau kesulitan dalam menginterpretasikan data. Meskipun wawancara memberikan data yang sangat kaya, penting untuk diakui bahwa ada keterbatasan dalam metode ini yang mungkin memengaruhi temuan.

Menyimpulkan Temuan dan Memberikan Rekomendasi

Bagian kesimpulan merangkum temuan utama dari penelitian dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil wawancara. Peneliti harus menjelaskan temuan utama secara singkat dan menyoroti kontribusi penelitian terhadap pemahaman topik yang diteliti. Misalnya, dalam penelitian tentang pengajaran yang berani, kesimpulan mungkin mencakup kesimpulan bahwa sebagian besar guru menghadapi kesulitan dalam menggunakan teknologi, dan oleh karena itu, pelatihan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Peneliti juga bisa memberikan rekomendasi tentang bagaimana kebijakan pendidikan dapat mendukung guru dalam mengatasi tantangan ini.

Penyusunan Laporan yang Terstruktur dan Jelas

Agar laporan penelitian wawancara mudah dipahami, peneliti harus menjaga struktur laporan tetap diselenggarakan dengan baik. Setiap bagian laporan harus saling terkait dan memudahkan pembaca untuk mengikuti alur penelitian. Menggunakan subjudul yang jelas, kalimat yang singkat dan padat, serta menghindari jargon yang membingungkan adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh peneliti. Selain itu, peneliti juga perlu mencantumkan referensi yang digunakan dalam penelitian, baik itu teori, literatur, atau sumber-sumber lain yang relevan. Daftar pustaka ini akan memberikan pembaca sumber tambahan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang topik yang diteliti.

Baca juga: Teknik Probing dalam Wawancara: Teknik Probing Wawancara

Kesimpulan

Laporan hasil penelitian wawancara menyusun penelitian wawancara yang jelas dan terstruktur adalah proses yang membutuhkan ketelitian dan keterampilan. Dengan menyusun laporan yang sistematis, peneliti dapat memastikan bahwa kesimpulan dari wawancara disampaikan dengan cara yang mudah dipahami dan memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca. Melalui penyajian yang terorganisir, hasil wawancara dapat diterjemahkan menjadi informasi yang berguna untuk pengembangan pengetahuan, kebijakan, atau praktik yang relevan.

Ikuti artikel Solusi Jurnal lainnya untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai Jurnal Ilmiah. Bagi Anda yang memerlukan jasa bimbingan dan pendampingan jurnal ilmiah hingga publikasi, Solusi Jurnal menjadi pilihan terbaik untuk mempelajari dunia jurnal ilmiah dari awal. Hubungi Admin Solusi Jurnal segera, dan nikmati layanan terbaik yang kami tawarkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

jasa pembuatan jurnal