Metode penelitian survei: Prosedur, Instrumen, dan Validitas dalam Pengambilan Data

Penelitian survei merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam penelitian kuantitatif untuk mengumpulkan data dari populasi atau sampel yang mewakili populasi. Metode ini sangat efektif dalam mengumpulkan informasi dari sejumlah besar responden dalam waktu yang relatif singkat. Survei memungkinkan peneliti untuk mendapatkan gambaran umum mengenai karakteristik, sikap, perilaku, atau pendapat individu atau kelompok yang menjadi objek penelitian. Namun, untuk mendapatkan hasil yang valid dan andal, perlu diperhatikan beberapa aspek penting seperti prosedur survei, instrumen pengumpulan data, serta validitas data yang diperoleh.

Baca juga: Observasi Tidak Terstruktur: Metode Aplikasinya dalam Penelitian

Pengertian Metode Penelitian Survei

Penelitian survei adalah suatu metode pengumpulan data yang melibatkan pengajuan pertanyaan kepada sejumlah individu (responden) dengan tujuan mengukur variabel tertentu. Penelitian ini dapat dilakukan secara langsung melalui wawancara tatap muka, atau secara tidak langsung melalui kuesioner yang disebarkan secara online, telepon, maupun pos.

Survei biasanya digunakan untuk mengukur pendapat, perilaku, dan karakteristik tertentu dari populasi yang lebih besar berdasarkan sampel yang dipilih. Dalam penelitian kuantitatif, survei memiliki peran penting karena dapat menyediakan data yang bersifat deskriptif, inferensial, atau eksploratif.

Prosedur Penelitian Survei

Pelaksanaan penelitian survei tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa prosedur yang harus dilalui agar data yang dikumpulkan valid dan relevan. Prosedur tersebut mencakup langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penentuan Masalah Penelitian 

Langkah awal dalam survei, seperti penelitian lainnya, adalah menentukan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian. Ini mencakup penentuan tujuan survei, yaitu apa yang ingin dicapai oleh peneliti dari penelitian tersebut.

2. Pemilihan Populasi dan Sampel 

Setelah tujuan survei ditetapkan, peneliti perlu menentukan populasi sasaran, yaitu kelompok orang atau entitas yang menjadi fokus penelitian. Karena mengumpulkan data dari seluruh populasi sering kali tidak mungkin, peneliti biasanya menggunakan sampel. Pemilihan sampel yang representatif sangat penting untuk memastikan bahwa hasil survei dapat digeneralisasi ke seluruh populasi. Beberapa teknik sampling yang umum digunakan adalah random sampling, stratified sampling, dan cluster sampling.

3. Penyusunan Kuesioner atau Instrumen 

Merupakan salah satu tahap paling kritis dalam penelitian survei. Instrumen survei harus dirancang sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh responden dan mampu mengukur variabel yang diinginkan secara akurat. Pertanyaan dalam kuesioner bisa berbentuk pertanyaan tertutup (multiple choice, skala Likert) maupun terbuka (jawaban bebas). Pertanyaan tertutup memudahkan pengolahan data kuantitatif, sedangkan pertanyaan terbuka memberikan fleksibilitas bagi responden untuk menjawab lebih rinci.

4. Pelaksanaan Survei 

Setelah kuesioner siap, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan survei. Pelaksanaan survei dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada metode yang dipilih, seperti survei online, survei telepon, atau wawancara tatap muka. Pada tahap ini, penting untuk memastikan bahwa responden memahami pertanyaan yang diajukan dan memberikan jawaban yang jujur ​​serta sesuai dengan pertanyaan.

5. Pengolahan Data 

Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah pengolahan data. Data dari kuesioner biasanya akan dimasukkan ke dalam perangkat lunak statistik seperti SPSS, Stata, atau Excel untuk dianalisis. Pengolahan data ini meliputi pembersihan data (data cleaning), analisis deskriptif, serta analisis lebih lanjut jika diperlukan, seperti regresi atau korelasi.

6. Pelaporan Hasil 

Hasil dari penelitian survei kemudian disajikan dalam bentuk laporan yang mencakup analisis data, interpretasi hasil, dan kesimpulan. Dalam laporan, peneliti juga perlu menyebutkan keterbatasan penelitian, terutama terkait dengan metode sampling atau validitas instrumen yang digunakan.

Instrumen Pengumpulan Data dalam Penelitian Survei

Instrumen utama yang digunakan dalam survei adalah kuesioner atau daftar pertanyaan. Ini bisa berbentuk cetak atau digital, tergantung pada media yang digunakan untuk pelaksanaan survei. Beberapa karakteristik penting dari instrumen survei yang baik meliputi:

1. Relevansi

Harus mengukur variabel yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan yang tidak relevan hanya akan menambah beban responden dan dapat mempengaruhi kualitas data yang diperoleh.

2. Kejelasan

Instrumen harus disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh responden. Instrumen yang ambigu atau sulit dipahami dapat menyebabkan kesalahan interpretasi dan menghasilkan data yang tidak akurat.

3. Jenis Pertanyaan

survei bisa terdiri dari pertanyaan tertutup, terbuka, atau kombinasi keduanya. Pertanyaan tertutup biasanya lebih mudah diolah karena memberikan pilihan jawaban yang terbatas, sedangkan pertanyaan terbuka memberikan wawasan yang lebih mendalam, tetapi membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk dipahami.

4. Skala Pengukuran

Penggunaan skala pengukuran yang tepat sangat penting dalam penelitian survei. Skala Likert adalah salah satu skala yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, atau kepuasan responden terhadap suatu hal.

Validitas dalam Pengambilan Data Survei

Adalah sejauh mana instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam survei penelitian, terdapat beberapa jenis validitas yang perlu diperhatikan:

1. Validitas Isi

Ini mengacu pada sejauh mana instrumen mencakup semua aspek yang relevan dari konsep yang diukur. Misalnya, jika tujuan survei adalah mengukur kepuasan pelanggan, kuesioner harus mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi kepuasan.

2. Validitas Konstruksi 

Berhubungan dengan sejauh mana instrumen benar-benar mengukur konstruksi teoritis yang ingin diukur. Misalnya, jika ingin mengukur motivasi kerja, instrumen harus benar-benar mengukur faktor-faktor yang terkait dengan motivasi dan bukan hal lainnya.

3. Validitas Elemen

Mengukur sejauh mana item-item dalam instrumen saling berhubungan dan tidak duplikatif.

4. Validitas Eksternal

Sejauh mana hasil survei dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas. Penggunaan sampel yang representatif dan metode sampling yang tepat sangat penting untuk memastikan validitas eksternal.

5. Validitas Konten

Mengukur sejauh mana instrumen benar-benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Misalkan, jika kita ingin mengukur tingkat kepuasan pelanggan, maka instrumen harus melihat hal-hal yang terkait dengan kepuasan tersebut.

6. Keandalan

Selain validitas, instrumen survei juga harus memiliki reliabilitas yang tinggi, artinya hasil yang dihasilkan konsisten jika survei dilakukan kembali pada situasi yang sama.

7. Alfa Cronbach

Satu cara untuk mengukur reliibilitas instrumen, yaitu dengan menggunakan Cronbach alpha. Nilai Cronbach alpha idealnya > .70

Baca juga: Metode Wawancara Kualitatif Dalam Penelitian

Kesimpulan 

Metode penelitian survei merupakan alat yang sangat berguna dalam mengumpulkan data kuantitatif dari sampel yang diambil dari populasi. Dengan menggunakan instrumen yang tepat dan memastikan validitasnya, peneliti dapat menghasilkan data yang akurat dan dapat diandalkan. Dengan demikian, metode penelitian survei tidak hanya berguna dalam penelitian akademis tetapi juga dalam pengambilan keputusan bisnis dan kebijakan publik.

Ikuti artikel Solusi Jurnal lainnya untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai Jurnal Ilmiah. Bagi Anda yang memerlukan jasa bimbingan dan pendampingan jurnal ilmiah hingga publikasi, Solusi Jurnal menjadi pilihan terbaik untuk mempelajari dunia jurnal ilmiah dari awal. Hubungi Admin Solusi Jurnal segera, dan nikmati layanan terbaik yang kami tawarkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

jasa pembuatan jurnal